KLIKANGGARAN--Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, tidak mengesampingkan nasionalisasi aset-aset asing yang berbasis di Rusia yang terdaftar di “yurisdiksi yang bermusuhan.”
RT.com melansir, langkah keras mungkin diambil sebagai tanggapan atas penyitaan dana warga Rusia di luar negeri, kata mantan pemimpin Rusia, yang saat ini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, diposting di Facebook.
“Mereka juga mengancam untuk menyita uang warga Rusia dan perusahaan Rusia di luar negeri <…> Tapi ini harus dijawab dengan cukup simetris,” Medvedev, presiden Rusia dari 2008-2012, mengatakan.
Komentar itu muncul ketika Washington dan sekutunya telah memperkenalkan berbagai sanksi terhadap Rusia atas operasi militer khusus di Donbass yang dimulai atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), yang kemerdekaannya diakui oleh Kremlin awal pekan ini.
Baca Juga: Inilah Foto Baby A, Putri Mungil dari Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Pejabat itu menambahkan bahwa sanksi dapat mengarah pada “penahanan dana asing dan perusahaan asing di Rusia,” dengan mengatakan bahwa “nasionalisasi properti orang-orang yang terdaftar di yurisdiksi yang tidak bersahabat” juga dimungkinkan.
Medvedev juga menyoroti bahwa dia “sangat acuh tak acuh tentang pembatasan hak yang diiklankan secara luas di luar negeri.”
“Ngomong-ngomong, sebagai catatan, baik saya maupun anggota keluarga saya tidak memiliki dan tidak memiliki rekening asing atau properti di luar negeri,” katanya.
DISCLAIMER: Artikel ini sudah tayang di RT.com dengan judul "Moscow may nationalize assets of foreigners – former Russian president."