peristiwa

Prabowo Sindir Pejabat ‘Banyak Omon-omon’, Tegaskan Kekayaan RI Harus Dikelola Anak Bangsa Sendiri

Senin, 17 November 2025 | 21:36 WIB
Presiden Prabowo Subianto minta pejabat harus bekerja lebih cepat dan tak sekadar omon-omon. ((Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden))

 

(KLIKANGGARAN) — Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan prioritas pemerintahannya dalam menutup celah kebocoran aset negara, memberantas korupsi, dan memastikan seluruh kekayaan Indonesia kembali kepada rakyat. Pesan tersebut disampaikan saat menghadiri peluncuran interactive flat panel atau smartboard di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin 17 November 2025.

Dalam sambutannya, kepala negara mengulas kembali bagaimana kekayaan alam Indonesia selama ini kurang dikelola dengan baik. Menurutnya, kelemahan pengelolaan dari para pemimpin sebelumnya membuat potensi bangsa justru dinikmati pihak asing dalam waktu sangat lama.

Baca Juga: Kabar dari Sidang Ijazah Jokowi: Roy Suryo Kritik Tajam Pemusnahan Arsip oleh KPU Surakarta di Hadapan Majelis KIP

"Kita harus akui karena kita sebagai bangsa, terutama para pemimpin-pemimpinnya kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil oleh bangsa lain," kata Prabowo.

Kekayaan Indonesia Harus Dirasakan Seluruh Rakyat

Prabowo menilai negara tidak boleh membiarkan situasi di mana sumber daya nasional hanya menguntungkan golongan tertentu. Ia bahkan menyinggung kelompok yang ia sebut tidak memiliki kecintaan pada Tanah Air.

"Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan Indonesia hanya segelintir orang,” tuturnya.
“Apalagi bila orang-orang tersebut tidak cinta sama tanah air, apalagi kalau orang-orang tersebut tega membawa lari kekayaan Indonesia keluar dari Indonesia. Ini harus kita hentikan," lanjutnya.

Baca Juga: UPDATE Kasus Kematian Siswa SMPN 19 Tangsel: Polisi Selidiki Dugaan Perundungan dan Periksa Enam Saksi

Dalam pandangannya, percepatan pembangunan mensyaratkan munculnya tenaga-tenaga ahli baru di berbagai sektor strategis.

"Kita butuh dokter yang banyak, dokter gigi yang banyak, insinyur-insinyur yang banyak, ilmuwan-ilmuwan yang banyak supaya kita bisa kelola kekayaan kita," ujarnya.

Sentil Kesenjangan dan Kondisi Hidup Warga

Selain menyinggung pengelolaan sumber daya, presiden juga menyoroti kondisi hidup sebagian masyarakat yang masih jauh dari layak. Ia mengekspresikan ketidakrelaannya melihat anak-anak berangkat sekolah dalam keadaan lapar.

Baca Juga: Ketua Rohis Luwu Utara Muhammad Ilyasa Wakili Sulsel Masuk Kabinet Rohis Nasional

Halaman:

Tags

Terkini