Ketegangan antara keduanya sebenarnya sudah berlangsung jauh sebelum pemilihan. CBS News melaporkan pada Selasa (4/11/2025), Trump telah berulang kali menyerang Mamdani sejak masih menjadi anggota legislatif New York.
Dalam unggahan di Truth Social bertanggal 25 Juni 2025, Trump menulis:
“Akhirnya terjadi. Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota,” tulis Trump.
Ia bahkan menambahkan serangan personal yang dianggap banyak pihak bernada penghinaan.
“Dia terlihat buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” lanjut Trump.
Menjelang pemilihan, Trump kembali melontarkan pernyataan yang memancing kontroversi dengan menyinggung pemilih Yahudi.
“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku sebagai pembenci Yahudi, adalah orang bodoh!” tulis Trump, dikutip dari CBS News pada Rabu (5/11/2025).
Sentilan Balik dari Mamdani
Menanggapi rentetan kritik tersebut, Mamdani memilih untuk membalas sindiran Trump secara elegan dalam pidato kemenangannya di Brooklyn.
“Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan solidaritas kepada kelompok masyarakat yang selama ini merasa termarjinalkan.
“Baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, ibu tunggal yang berjuang menurunkan biaya hidup, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga,” tegas Mamdani.
Kemenangannya dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap politik penuh kebencian, serta tanda kebangkitan gerakan progresif di Amerika Serikat.
“Di masa yang penuh kebencian ini, mari kita buktikan bahwa New York tetap menjadi cahaya bagi dunia,” tutupnya.**