Ia juga menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan WTO sebagai pusatnya.
“Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan WTO sebagai pusatnya, agar semua pihak dapat bersaing di atas gelanggang yang setara,” kata Prabowo.
Dorongan Kolaborasi dan Pemberdayaan UMKM
Presiden menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang menyingkirkan sebagian pihak hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik.
“Pertumbuhan yang menyingkirkan adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menciptakan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kemakmuran,” tegasnya.
“Inklusivitas harus menjadi pedoman kita. Keberlanjutan juga harus selalu menjadi kompas bagi masa depan dunia yang aman,” lanjutnya.
Prabowo menambahkan, APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak, terutama usaha kecil dan menengah.
“APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak, agar tidak ada satu pun ekonomi yang tertinggal,” ujarnya.
“Memberdayakan usaha kecil melalui akses digital dan finansial sangat penting untuk membantu mereka terintegrasi dalam rantai nilai global,” kata Prabowo.
Ia mencontohkan langkah Indonesia yang memperkuat ekonomi rakyat.
“Kami memberdayakan UMKM, membangun ribuan koperasi, dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dalam ekonomi,” jelas Presiden.
Baca Juga: Ciptakan Generasi Visioner dan Berakhlak Mulia, DDI Masamba Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan
Seruan Lawan Kejahatan Lintas Negara
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyoroti bahaya korupsi, penyelundupan, penipuan, hingga narkotika yang disebutnya sebagai ancaman lintas negara dan memerlukan kerja sama global.
“Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita,” ujarnya.
“Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius karena bersifat transnasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian,” tegasnya.
“Kita harus bekerja sama secara multilateral. Kita tidak bisa mengatasi bahaya ini sendirian,” tutup Prabowo.**