“Tema Hari Jadi Luwu Utara tahun ini dimaknai sebagai bentuk upaya pemerintah daerah dalam peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, ekonomi, adaptasi, dan mitigasi bencana, serta untuk memperkuat sistem pengelolaan pendapatan daerah.
Di hadapan Wagub Sulsel yang hadir secara daring, Bupati Andi Rahim melaporkan bahwa dirinya bersama wakil bupati langsung bergerak melakukan berbagai upaya pencegahan, utamanya pada persoalan kebencanaan yang acapkali terjadi, termasuk upaya penguatan internal pemda.
“Di hari-hari pertama kami bekerja, tepatnya saat paripurna DPRD 5 Maret 2025 kami fokus melakukan penguatan terhadap internal kami di jajaran pemerintah daerah, serta kami juga langsung mengurus persoalan banjir yang menjadi persoalan panjang di Luwu Utara, termasuk tanah longsor dan kebakaran,” ungkap Andi Rahim.
Tak lupa, Bupati Andi Rahim juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini kepada Gubernur, yang telah mencurahkan perhatiannya kepada Luwu Utara, utamanya dalam mengatasi persoalan bencana banjir, dan tanah longsor.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang begitu responsif memberikan bantuan kepada kami pada saat mayarakat Luwu Utara tengah mengalami musibah bencana banjir, dan tanah longsor, yang terjadi pada bulan Maret 2025,” terangnya.
Pada kesempatan itu pula, Andi Rahim juga menyampaikan beberapa langkah dan terobosan yang dilakukan sejak dirinya menjabat sebagai Bupati pada 20 Februari 2025 lalu. Salah satunya ialah Luwu Utara mendapatkan jatah cetak sawah terluas di Sulawesi Selatan, yakni 2.800 ha.
Tak hanya itu, upaya menjadikan Kecamatan Seko sebagai pusat susu nasional menjadi terobosan yang mesti segera diwujudkan. Termasuk menjadikan Balai Latihan Kerja di Tanalili sebagai Pusat Pelatihan Pekerja Migran di Indonesia juga menjadi prioritas Bupati pada 2025.
Upaya-upaya tersebut mesti segera dilakukan. Mengingat keterbatasan anggaran saat ini menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana pemerintah daerah bisa berkreasi mencari tambahan anggaran dan bantuan untuk mengakselerasi segala program dan kegiatan yang telah dicanangkan.
“Kami menyadari bahwa keterbatasan APBD Luwu Utara merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Oleh karena itu, kami akan meletakkan semua kebijakan anggaran dengan memperhatikan penegakan yang terukur, efektif, efisien serta melakukan kolaborasi dengan pemerintah, baik provinsi, pusat, maupun seluruh stakeholder yang ada,” jelasnya.
Tak lupa, Bupati juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Luwu Utara yang acapkali bergotong royong menghadirkan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam upaya untuk menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Malangke.
Sementara Wagub Sulsel, Fatmawati, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada masyarakat Luwu Utara yang merayakan hari jadinya yang ke-26. “Di usia 26 tahun, Luwu Utara mencatat berbagai capaian pembangunan yang menggembirakan,” kata Fatmawati.
Segala capaian itu, kata dia, tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi semua pihak. “Capaian ini juga tidak terlepas dari pendahulu kita yang telah meletakkan pondasi yang kokoh bagi kemajuan Luwu Utara, baik dalam hal pembangunan maupun peningkatakn kesejahteraan,” imbuhnya.
Dikatakannya, peringatan Hari Jadi XXVI Luwu Utara ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk lebih memperkuat diri serta menjaga semangat persatuan dan kesatuan dalam rangka untuk membangun daerah, sesuai tema Lutra yang unggul, terkemuka dan akseleratif. (LHr)