peristiwa

Kenapa Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer? Ini Alasannya

Sabtu, 3 Mei 2025 | 10:43 WIB
Kang Dedi Mulyadi (Tangkap layar)

KLIKANGGARAN -- Ramai dibahas, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM)perihal mengirim siswa yang nakal ke militer.

Kang Dedi Mulyadi (KDM) pun mengungkapkan alasannya mengirim siswa nakal ke barak militer.

Menurut Kang Dedi Mulyadi (KDM) salah satu alasan mengirim siswa nakal ke barak militer adalah karena Ketidakmampuan orang tua untuk mendidik anaknya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Masa Penahanan Nikita Mirzani Diperpanjang 30 Hari

"Maka, saya mengubah paradigma itu dengan cara apa, banyak orang tua yang hari ini tidak punya kesanggupan lagi menghadapi anaknya. Banyak guru yang tidak punya kesanggupan untuk menghadapi murid-muridnya," ungkap KDM usai mengikuti rapat kerja di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Sebagai informasi, pada Jumat (2/5), sebanyak 69 siswa terlibat sudah mengikuti program pembinaan di barak militer, 39 siswa SMP di Kabupaten Purwakartadan 30 siswa SMP dan SMA di Kota Bandung.

"Di Purwakarta ada 39. Hari ini di sini [Bandung] ada 30," ungkap Bapak Aing usai menjadi pembina upacara Hari Pendidikan Nasional, di Rindam III Siliwangi, Jalan Manado, Kota Bandung, Jumat, 2 Mei 2025.

Baca Juga: Diselingkuhi Suami , Diperas Harta Gono Gini, Dilan Janiyar: Ada Mokondo Sekejam ini

"Dan mereka saya lihat sangat happy hari ini. Gimana enggak happy, gizinya cukup, istirahatnya cukup, olahraganya cukup, sistem belajarnya cukup, sekolahnya cukup. Kan, mereka tetap belajar di sekolahnya, cuma gurunya aja ngajarnya di sana," lanjutnya.

Lebih lanjut, Gubernur kesayangan warga Jabar itu pun menyebut bahwa para orang tua bisa mendaftarkan anaknya ke barak militer dan harus menyatakan diri tidak lagi memiliki kesanggupan untuk mendidik anaknya tersebut.

"Artinya bahwa yang diserahkan itu ialah siswa yang oleh orang tuanya sudah tidak mampu lagi mendidik. Jadi, kalau orang tuanya tidak menyerahkan, tidak menerima. Itu, kan, orang tuanya datang ke Dinas Pendidikan, kemudian ke Bupati, kemudian berkumpul di Kodim. Kemudian kemarin langsung dimasukkan ke barak Resimen Kostrad," terangnya.

Baca Juga: Diselingkuhi Suami, Dilan Janiyar Baru Ngeh Suami Pake Alasan Mancing

"Kalau bicara soal payung hukum, kan, yang menyerahkan adalah orang tuanya lewat surat keterangan bermeterai. Artinya bahwa pemerintah daerah dan jajaran TNI dan Polri itu mengelola, mendidik anak-anak yang dititipkan oleh orang tuanya. Itu juga sudah payung hukum," tegasnya.

Terkait anggaran, KDM menyebut bahwa untuk pembinaan tersebut bersumber dari dana operasional dirinya dan para kepala daerah di wilayah Jawa Barat. Dedi mengaku akan memasukkan program tersebut ke perubahan anggaran daerah pemerintah provinsi.

Halaman:

Tags

Terkini