KLIKANGGARAN -- Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto memiliki rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel ke Indonesia menuai pro dan kontra.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel ke Indonesia itu bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya, melainkan bersifat sementara.
Menurut Presiden Prabowo Subianto terkait rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel ke Indonesia itu, ketika situasi di Gaza kembali stabil, maka mereka akan dipulangkan kembali ke Palestina.
Baca Juga: Lisa Mariana Konferensi Pers, Instagram Ridwan Kamil Dihack: Eng Ing Eng...
"Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu," kata Prabowo kepada wartawan pada Jumat, 11 April 2025.
"Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, Presiden mengungkap rencana evakuasi 1.000 warga Gaza saat jumpa pers sebelum bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu dini hari.
Baca Juga: Konferensi Pers Lisa Mariana Ungkap 3 Alasan Yakin Kehamilannya oleh Ridwan Kamil
"Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif," kata Prabowo.
"Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia," tegasnya.
Baca Juga: Wajo, Kafilah STQH Pertama yang Tiba di Bumi La Maranginang Masamba
Belakangan pernyataan Prabowo tersebut menuai pro dan kontra sehingga ramai diperbincangkan publikdi tanah air.
Silakan bagikan artikel ini.