peristiwa-daerah

Berakhir di 2025, Ini Kontribusi SFITAL terhadap Pembangunan Kakao Berkelanjutan di Luwu Utara

Kamis, 14 November 2024 | 19:41 WIB
Berakhir di 2025, Ini Kontribusi SFITAL terhadap Pembangunan Kakao Berkelanjutan di Luwu Utara (LHr)

Sebelumnya, Senior Ecological Model SFITAL Indonesia Project Coordinator ICRAF, Dr. Betha Lusiana, menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini menjadi momentum tepat untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksnakan dalam program SFITAL sejauh ini. “Ini kesempatan yang baik untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan dan hasil keluaran yang sudah didapatkan selama ini,” tutur Betha. 

Dikatakannya, workshop ini merupakan bagian dari bentuk evaluasi terhadap output kegiatan SFITAL, apakah kegiatan tersebut memberikan dampak positif terhadap pembangunan kakao berkelanjutan di Lutra. “Evaluasi ini sebetulnya bukan mengevaluasi kinerja, tetapi lebih kepada sejauhmana output kegiatan ini bermanfaat bagi pembangunan kakao berkelanjutan,” jelasnya.

“Inilah tujuan dari kegiatan SFITAL selama ini, yaitu kami ingin mendorong agar pembangunan kakao berkelanjutan bisa dilaksanakan dengan baik, dengan mengutamakan peran dari para petani kita. Jadi, sekali lagi, kami ingin mendorong bagaimana petani-petani ini bisa mengelola kakaonya secara berkelanjutan dan mendorong kesejahteraannya,” jelasnya menambahkan.

Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait lainnya, di antaranya RA, PT MARS, serta mitra pembangunan lainnya. “Alhamdulillah, kami bekerja sama dengan RA, PT MARS, dan mitra lainnya, yang memang memiliki jejak yang cukup kuat di Luwu Utara, sehingga kegiatan tetap berlangsung dengan baik,” jelas Betha lagi.

“Harapannya nanti, ini bisa menjadi acuan juga bagi kami dalam waktu yang tinggal sedikit lagi, untuk melihat gap apa yang ada, atau kesenjangan apa yang ada, yang bisa kami dorong dan tentunya juga kami ingin stafetkan kepada mitra pembangunan terhadap proyek-proyek yang masih berlangsung di Kabupaten Luwu Utara,” tandasnya.

Turut hadir dalam workshop ini, Kelompok Kerja (Pokja) Kakao Lestari yang melibatkan Perangkat Daerah terkait (Bapperida, Diskominfo, Dinas Pertanian, DPUTRPKP2, Dinas Lingkungan Hidup, DP2KUKM, Dinas PMPTSP, Dinas PMD, Dinas Sosial, DP3AP2KB, dan BPKD), mitra pembangunan, perguruan tinggi, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Kehutanan Sulsel, dan media.  (LHr).

 

Halaman:

Tags

Terkini