peristiwa

Praktik Green Economy pada BUMD Air Minum: Langkah Melestarikan Lingkungan an Memberlanjutkan Sumber Daya

Rabu, 28 Agustus 2024 | 05:21 WIB
Adhifatra Agussalim, CIAPA, CASP, CPAM Praktisi Internal Auditor (Desta)

KLIKANGGARAN- Ada sekitar 393 Badan Usaha Milik Daerah Air Minum (BUMD AM), dengan rincian 257 berkinerja sehat, 88 kurang sehat dan 48 masih dalam keadaan sakit.

Dengan keadaan kinerja diatas, menjadi perhatian utama terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya semakin menjadi fokus utama bagi berbagai sektor, termasuk BUMD AM.

Salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan ini adalah ekonomi hijau, yang menekankan pada upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.

Hal tersebut diterima KlikAnggaran.com melalui Press Release yang di bagian Tim Media Kamis Selasa Malam 27/08/2024.

Apa Itu Ekonomi Hijau?

Ekonomi hijau merupakan konsep pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial sambil mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Dalam konteks BUMD AM, ekonomi hijau dapat diterapkan melalui pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Praktik terbaik dalam implementasi Ekonomi Hijau Berikut ada beberapa praktik yang telah dirangkum dan sudah berjalan di beberapa BUMD AM di Indonesia, untuk kategori Penggunaan Energi Terbarukan dalam Operasional, ada Panel Surya di Fasilitas Pengolahan Air, BUMD AM dapat memasang panel surya di atap fasilitas pengolahan air untuk menghasilkan listrik dari tenaga surya.

Contoh sukses ini dapat dilihat pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, yang telah mengurangi ketergantungan pada listrik dari PLN dengan menggunakan energi terbarukan. Selanjutnya ada Pembangkit Listrik Mikrohidro, PDAM Tirta Pakuan di Bogor telah berhasil memanfaatkan aliran sungai untuk membangun pembangkit listrik mikrohidro, yang digunakan untuk mendukung operasional mereka, sekaligus mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Mutiara Cahyani, Penerima Beasiswa BPDPKS, Bercita-cita Kembangkan Kelapa Sawit di Luwu Utara

Selanjutnya kategori Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan, dengan Program Konservasi Daerah Tangkapan Air, PDAM Tirta Kahuripan di Kabupaten Bogor telah menerapkan program perlindungan daerah tangkapan air melalui reboisasi dan perlindungan hutan lindung. Upaya ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air baku secara berkelanjutan.

Contoh kedua pada Pengelolaan Sumber Air Bersih dengan Sistem Tarik Ulur, dilaksanakan oleh PERUMDA Tirtanadi di Medan mengadopsi sistem pengelolaan air berbasis permintaan, di mana distribusi air disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk mengurangi pemborosan air.

Kategori Efisiensi Energi dalam Proses Pengolahan Air pada Pemakaian Variable Frequency Drive (VFD), dengan menggunakan VFD pada pompa distribusi air untuk mengatur kecepatan dan daya pompa sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional. PERUMDA Tugu Tirta Kota Malang telah berhasil mengimplementasikan teknologi ini, yang menghasilkan penghematan energi hingga 20%.

Untuk Optimasi Proses Pengolahan, PERUMDA Tirta Wening Kota Bandung mengoptimalkan proses pengolahan air dengan menggunakan teknik koagulasi dan flokulasi yang lebih efisien, sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia dan energi.

Kategori Pengurangan Kebocoran Air, Penerapan Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menggunakan sistem SCADA untuk memantau dan mengontrol distribusi air secara real-time, yang membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kebocoran dengan cepat.

Halaman:

Tags

Terkini