peristiwa

Yandex Jual Bisnis di Rusia Senilai $5,2 Miliar ke Konsorsium Investor Lokal

Selasa, 6 Februari 2024 | 15:35 WIB
Yandex (Yandex)

KLIKANGGARAN -- Yandex NV, perusahaan induk grup Yandex yang terdaftar di Belanda, telah menjual bisnisnya di Rusia termasuk mesin pencari terpopuler di negara itu kepada konsorsium investor swasta Rusia.

Nilai transaksi penjualan Yandex tersebut mencapai 475 miliar rubel atau sekitar $5,2 miliar.

Yandex, raksasa teknologi yang kerap disebut "Google-nya Rusia" ini, akan dibayar dengan kombinasi uang tunai dan saham perusahaan induk baru hasil spin-off dari proyek internasional utamanya, lansir RT.com.

Harga jual mencerminkan diskon wajib minimal 50% dari nilai wajar berdasarkan hukum Rusia.

Yandex NV akan melepas seluruh kepemilikannya di Yandex Rusia ke perusahaan saham gabungan internasional baru bernama Yandex International PJSC yang akan menguasai aset dan operasi Yandex di Rusia.

Konsorsium investor dipimpin manajemen Yandex dan perusahaan minyak swasta terbesar Rusia Lukoil. Sementara Yandex NV Belanda akan mengubah citra dan mempertahankan kendali atas beberapa bisnis internasionalnya.

Transaksi ini memungkinkan pemegang saham mendapatkan kembali sebagian nilai bisnis yang dijual, sekaligus membuka potensi pertumbuhan baru untuk bisnis internasional Yandex NV, kata Ketua John Boynton.

Kelompok pembeli tersebut termasuk pengusaha Aleksandr Chahava, pemilik My.Games, Pavel Prass, yang memiliki penyimpanan khusus di Rusia, dan Alexander Ryazanov, seorang pengusaha dan mantan eksekutif puncak di Gazprom.

Menurut perusahaan, tidak ada anggota yang memiliki saham pengendali di konsorsium tersebut. Manajemen Yandex akan mendapatkan saham terbesar di bisnis Rusia, sementara Lukoil akan memegang 10%, perusahaan minyak tersebut mengungkapkan pada hari Senin.

Cabang Rusia menyumbang lebih dari 95% pendapatan konsolidasi grup Yandex dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, dan juga menyumbang kira-kira jumlah yang sama dari aset dan karyawan konsolidasinya.

Yandex akan mempertahankan bisnis, layanan, dan aset grup Yandex NV dengan pengecualian perusahaan rintisan asing dan pusat data di Finlandia.***

Tags

Terkini