KLIKANGGARAN -- Penyelesaian sistem penggunaan mata uang nasional di antara negara-negara Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) telah mencapai 90% dan terus meningkat, ungkap Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada hari Jumat.
Perekembangan penyelesaian penggunaan mata uang nasional ini menunjukkan perkembangan positif dalam upaya mengurangi penggunaan dolar dan euro dalam perdagangan di wilayah tersebut.
EAEU, yang didirikan pada tahun 2015 oleh Serikat Pabean Rusia, Kazakhstan, dan Belarus, telah berhasil menarik Armenia dan Kyrgyzstan sebagai anggota.
Pada tahun 2016, Vietnam juga menjadi mitra perdagangan bebas EAEU.
Tujuan utama dari serikat pabean ini adalah untuk memfasilitasi pergerakan bebas barang, jasa, modal, dan pekerja antara negara-negara anggota.
Perdana Menteri Rusia mengungkapkan hal ini dalam pidatonya di pertemuan Dewan Antarpemerintah EAEU. Dia menyoroti pertumbuhan ekonomi yang positif dalam 11 bulan pertama tahun 2023, dengan PDB EAEU tumbuh sekitar 3,5%, produksi industri naik hampir 4%, dan omset ritel meningkat lebih dari 6%.
Seiring dengan perkembangan perdagangan di EAEU, negara-negara anggota semakin mengurangi penggunaan dolar dan euro dalam penyelesaian bersama.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendorong negara-negara anggota untuk menciptakan sistem pembayaran bersama yang bebas dari dominasi dolar, dengan tujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi wilayah tersebut.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa EAEU sedang melakukan langkah-langkah penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
Dengan meningkatnya penggunaan mata uang nasional dalam penyelesaian bersama, EAEU semakin meneguhkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi yang berkembang di wilayah Eurasia.***