peristiwa

Personil Angkatan Udara AS di Irak Siaga Terkait Kemungkinan Keterlibatan dalam Perang Israel-Hamas

Rabu, 31 Januari 2024 | 21:28 WIB
Ilustrasi: Tentara AS (Twitter/@indopacom)

KLIKANGGARAN -- The Intercept melaporkan pada hari Selasa bahwa personil Angkatan Udara AS di Irak telah diperintahkan untuk tetap bersiaga jika terjadi "keterlibatan AS dalam perang Israel-Hamas," mengutip memo Pentagon.

Memo yang disebar awal bulan ini menginstruksikan sejumlah tentara yang jumlahnya tidak diketahui untuk ditempatkan dalam keadaan siaga, siap untuk dikerahkan ke depan guna mendukung pasukan jika terjadi keterlibatan AS dalam konflik antara Israel dan Hamas, demikian dilaporkan oleh situs berita tersebut.

Perintah siaga tersebut berlaku bagi pasukan yang telah ditempatkan di Irak sejak tahun lalu, menurut dokumen terpisah yang dilihat oleh The Intercept, yang dikutip oleh Russia Today.

Penting untuk dicatat bahwa Pentagon belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar terkait laporan ini.

Sejak Oktober, Gedung Putih telah menyatakan bahwa dukungan AS terhadap Israel tidak akan melibatkan kehadiran pasukan Amerika yang berperang bersama rekan-rekan Israel mereka.

Baca Juga: Ria Ricis Resmi Gugat Cerai Teuku Ryan, Terungkap Sudah Alasan Mereka Tak Bisa Lanjutkan Pernikahan

Menanggapi serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, AS segera mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut dan menyiapkan 2.000 tentara tambahan untuk ditempatkan di Timur Tengah.

Namun, pada tanggal 10 Oktober, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada niat untuk menempatkan pasukan AS di Israel atau Gaza.

Meskipun begitu, pasukan khusus AS telah aktif di Israel sejak bulan Oktober, dan pejabat senior Christopher Maier pada saat itu mengungkapkan bahwa pasukan komando Amerika "secara aktif membantu Israel melakukan sejumlah hal."

Pentagon juga mengakui penggunaan drone mata-mata di Gaza "untuk mendukung upaya pemulihan sandera."

Baca Juga: Digugat Cerai Ria Ricis, Teuku Ryan Malah Singgung Masalah Memaafkan

Sejak konflik dimulai, pasukan AS di Irak, Suriah, dan Yordania telah diserang lebih dari 150 kali oleh milisi Syiah yang bersekutu dengan Iran. Pangkalan-pangkalan mereka menjadi sasaran serangan drone dan roket secara rutin.

Salah satu serangan terhadap pos militer di Yordania pada hari Minggu menewaskan tiga tentara AS dan melukai beberapa puluh lainnya.

Selain itu, kapal dan pesawat tempur Amerika juga telah melancarkan serangan terhadap militan Houthi di Yaman dalam upaya untuk mematahkan blokade Houthi terhadap kapal dagang yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah.

Halaman:

Tags

Terkini