peristiwa-internasional

Thailand Temukan Deposit Lithium dalam Jumlah Besar Membuka Peluang Menjadi Pusat Produksi Kendaraan Listrik Regional

Minggu, 21 Januari 2024 | 10:06 WIB
Lithium dipakai untuk laptop (Pixabay/cebbi)

KLIKANGGARAN -- Thailand telah menemukan hampir 15 juta ton sumber daya lithium di provinsi selatan Phang Nga, demikian diumumkan oleh seorang pejabat pemerintah pada hari Jumat.

Lithium biasanya digunakan dalam pembuatan baterai lithium-ion yang digunakan dalam smartphone, laptop, kendaraan listrik, dan perangkat elektronik lainnya. Selain itu, lithium digunakan dalam penyimpanan energi dari sumber energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin.

Penemuan lithium ini berarti bahwa negara ini sekarang memiliki cadangan lithium terbesar ketiga di dunia, setelah Bolivia dan Argentina. Namun, belum jelas seberapa banyak yang dapat dieksploitasi untuk tujuan komersial.

Menurut juru bicara wakil pemerintah Rudklao Intawong Suwankiri, deposit lithium ini terbagi antara dua lokasi yang berbeda. "Kami berusaha mencari tahu seberapa banyak yang dapat kami manfaatkan dari sumber daya yang kami temukan. Ini membutuhkan waktu," kata Rudklao kepada stasiun televisi The Nation, seperti dilaporkan oleh AFP.

"Ini kabar baik. Ini adalah peluang bagi Thailand untuk menjadi mandiri dalam produksi baterai kendaraan listrik," ujar Rudklao.

Permintaan akan lithium telah meningkat pesat di seluruh dunia karena mineral ini sangat penting untuk pembuatan smartphone, baterai mobil, dan elektronik isi ulang lainnya. Selain itu, PBB menganggap lithium sebagai "pilar bagi ekonomi bebas bahan bakar fosil" karena potensinya dalam penyimpanan energi di jaringan listrik bersih di masa depan.

Sementara itu, pemerintahan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, yang mulai menjabat pada bulan Agustus, telah menetapkan tujuan untuk menjadikan negara ini sebagai basis produksi regional untuk kendaraan listrik. Thailand memiliki sejarah dalam produksi mobil konvensional.

Pada bulan Desember, dua raksasa kendaraan listrik asal Tiongkok dilaporkan berjanji untuk berinvestasi 2,3 miliar baht ($64 juta) guna mempromosikan Thailand sebagai pusat produksi.***

Tags

Terkini