KLIKANGGARAN – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan, negaranya sudah memiliki rencana tentang masa depan pengelolaan Jalur Gaza setelah perang berakhir.
Definisi perang akan berakhir menurut Benjamin Netanyahu adalah jika keberadaan Hamas di Jalur Gaza telah dihancurkan.
Benjamin Netanyahu menegaskan, pengelolaan Jalur Gaza setelah perang berakhir akan dibawah kendali militer Israel. Alasannya agar tidak ada lagi ancaman bagi Israel dari Jalur Gaza.
“Pembicaraan tentang apa yang akan terjadi setelah perang berakhir baru akan dilakukan setelah Hamas dapat dihancurkan. Gaza akan didemiliterisasi sehingga tidak akan ada lagi ancaman dari Jalur Gaza terhadap Israel. Untuk memastikan hal itu, maka selama diperlukan Pasukan Pertahanan Israel akan tetap mengontrol keamanan di Jalur Gaza,” jelas Benjamin Netanyahu seperti dilaporkan VOA Indonesia (14/11/2023).
Baca Juga: Inilah Hasil Undi Nomor Urut Capres dan Cawapres 2024
Penegasan Benjamin Netanyahu tersebut sekaligus menolak mentah-mentah usulan Amerika Serikat yang menghendaki pengelolaan Gaza diserahkan kepada Otoritas Palestina setelah perang berakhir.
Penolakan Benjamin Netanyahu terhadap usulan Amerika Serikat tentang pengelolaan Jalur Gaza setelah perang berakhir ditegaskannya saat diwawancarai CNN di program “State of the Union” hari Minggu (12/11), seperti dilaporkan VOA Indonesia.
Sebelumnya pada 8 November lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dalam konferensi pers di Tokyo menyatakan, pengelolaan Gaza pasca perang nanti dikembalikan kepada rakyat Palestina.
“Jelas bahwa Israel tidak dapat menduduki Gaza. Kenyataannya, mungkin perlu ada masa transisi di akhir konflik, tetapi sangat penting bagi rakyat Palestina untuk memimpin pusat pemerintahan di Gaza dan Tepi Barat, dan sekali lagi, kami tidak melihat adanya pendudukan kembali (oleh Israel.red). Dan apa yang saya dengar dari para pemimpin Israel adalah bahwa mereka tidak berniat untuk menduduki kembali Gaza dan mengambil alih kendali atas Gaza," ujar Blinken.
"Jadi pertanyaannya adalah, apakah ada periode transisi yang mungkin diperlukan, dan mekanisme apa yang dapat dilakukan untuk memastikan adanya keamanan? Yang pasti kami (Amerika.red) sangat tegas, tidak akan ada pendudukan kembali (oleh Israel.red). Hal ini sama tegasnya seperti sikap kami bahwa tidak akan ada pemindahan penduduk Palestina,” tandas Blinken.
Baca Juga: Lagi, Toko-toko Muslim di India pun Memboikot Produk-produk Israel
Lebih jauh Blinken ketika itu juga menegaskan bahwa ini harus mencakup pemerintahan yang dipimpin oleh Palestina, dan bahwa Gaza bersatu dengan Tepi Barat di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina.**