KLIKANGGARAN -- Serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mendorong peningkatan minat terhadap rute alternatif seperti jalur kereta api Tiongkok-Eropa melalui Timur Jauh Rusia, lansir RT.com mengutip CNBC.
Beberapa perusahaan logistik mencatat lonjakan tajam dalam pertanyaan dan pemesanan untuk rute kereta api tersebut. Transit melalui kereta api menarik bagi pengirim barang karena lebih murah dibandingkan transportasi udara dan lebih cepat dari angkutan laut.
Waktu tempuh rute kereta api ini berkisar 14 hingga 25 hari, tergantung asal dan tujuannya, jauh lebih cepat ketimbang lewat laut.
Namun beberapa perusahaan juga menyuarakan kekhawatiran mengenai pengiriman lewat Rusia akibat perang di Ukraina.
Meski demikian, pemesanan rute kereta api Tiongkok-Eropa dilaporkan naik 37% dalam empat pekan terakhir.
Kenaikan permintaan kereta api ini disebutkan juga dipicu gangguan pelayaran di Laut Merah dan menjelang Tahun Baru Imlek.
Uni Eropa membolehkan barang sanksi untuk diangkut lewat kereta Rusia, sementara transportasi darat produk sanksi dilarang.
Adapun barang militer sama sekali tak diizinkan melintas lewat wilayah Rusia.
Dengan demikian, serangan Houthi di Laut Merah mendorong minat penggunaan rute alternatif seperti kereta api Tiongkok-Eropa melalui Rusia, meski masih ada kekhawatiran terkait situasi geopolitik di kawasan itu.***
Artikel Terkait
Biden Ingin Taylor Swift Bernyanyi Untuknya, Mendukung Kampanye Pemilihan Pemimpin AS pada Tahun 2020
Jumlah Uang Kertas Euro Palsu di Jerman Meningkat Tajam, Bank Sentral Mengungkapkan
IMF Memproyeksikan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Rusia 2024 yang Didukung oleh Konsumsi Swasta dan Belanja Militer yang Tinggi
Trump Dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian untuk Perannya dalam Perjanjian Perdamaian Timur Tengah
Ukraina Bergantung pada Bantuan Keuangan Barat untuk Bertahan dalam Konflik dengan Rusia
Penyelesaian Sistem Penggunaan Mata Uang Nasional dalam Uni Ekonomi Eurasia Telah Mencapai 90%, Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Itu Meningkat
Maju Pesat, Rusia Memimpin Pertumbuhan Ekonomi di Eropa dengan Kecerdasan Buatan sebagai Pendorong Utama
AS dan Inggris Serang 36 Sasaran di 13 Lokasi di Yaman sebagai Balasan atas Serangan Houthi