peristiwa-internasional

Dana Kekayaan Negara Rusia Memotong Cadangan Dolar AS Menjadi Nol

Rabu, 7 Juli 2021 | 19:15 WIB
dollar hancur


KLIKANGGARAN-- Rusia telah menghapus mata uang AS dari National Wealth Fund (NWF) sambil meningkatkan pangsa euro, yuan China, dan emas, Kementerian Keuangan negara itu mengumumkan pada hari Selasa, dilansir RT.com pada Rabu (7-7-2021)


Proporsi dolar AS dalam dana tersebut dikurangi dari 35% menjadi 0, sedangkan bagian pound Inggris diturunkan menjadi 5%. Saham euro dan yuan China masing-masing meningkat menjadi 39,7% dan 30,4%. Pangsa yen Jepang berada di 4,7% dan pangsa emas non-tunai adalah 20,2%, bunyi pernyataan resmi Kementerian Keuangan.


Dua LSM Batanghari Minta Proses Tender Rehabilitasi Ruang Sekolah pada Dinas PdK Dibatalkan


“Operasi konversi ini dilakukan dengan dana NWF dalam mata uang asing yang ditempatkan di rekening Bank Rusia pada 1 Juli 2021, serta dengan dana anggaran federal dalam mata uang asing setara dengan 31,6 miliar rubel, dikreditkan ke Dana pada 2 Juli tahun ini untuk membentuknya sesuai dengan undang-undang Federasi Rusia,” kata pernyataan itu.


Kementerian mengindikasikan bahwa yuan dan euro dipandang sebagai alternatif terhadap dolar "sebagai mata uang mitra ekonomi asing terkemuka Rusia," sementara emas dipandang sebagai "aset yang mampu melindungi investasi NWF dari risiko inflasi."


Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa langkah-langkah terbarunya ditujukan “untuk memastikan keamanan dana NWF dalam konteks tren makroekonomi dan geopolitik beberapa tahun terakhir, dan keputusan yang ditujukan untuk “de-dolarisasi” ekonomi Rusia.” Tindakan kementerian mencerminkan langkah serupa yang dilakukan baru-baru ini oleh bank sentral Rusia untuk mengurangi aset yang disimpan dalam mata uang AS.


Proses Dana Hibah Masjid Sriwijaya Bermasalah, Legislatif Harus jadi Tersangka!


Pada bulan April, Wakil Menteri Luar Negeri Alexander Pankin mengatakan kepada wartawan bahwa ketegangan politik antara Washington dan negara-negara lain merusak kepercayaan pada greenback secara global.


Pankin mengatakan bahwa sanksi AS dan kebijakan ekonomi yang tidak dapat diprediksi “mempertanyakan keandalan dan kenyamanan menggunakan mata uang Amerika sebagai mata uang prioritas kesepakatan.” Akibatnya, kata menteri, negara-negara sekarang “dipaksa untuk mengambil tindakan terhadap risiko kerugian ekonomi dan transaksi yang terganggu,” sementara menggunakan mata uang lain dalam perdagangan menjadi semakin nyaman dalam agenda internasional.


Sumber: RT.com


Tags

Terkini