Dalam kesaksiannya, Dr Dimas mengaku proposal tersebut menyertakan janji pengiriman lima juta dosis pertama pada Desember 2020.
Tetapi sehari setelah menerima penawaran, Jair Bolsonaro berjanji Brasil tidak akan membeli vaksin China.
"Mungkin saja kita bisa menjadi negara pertama di dunia yang divaksin Covid-19," kata Dr Covas kepada senat.
Dr Covas menerangkan, jika proposal itu diterima, 100 juta dosis bisa dikirimkan hingga 30 Maret tahun ini.
Hingga sekarang, "Negeri Samba" baru mendapat 46 juta dosis, karena kelangkaan bahan baku di tengah upaya negara-negara memerangi corona di wilayahnya.
Kemudian sebelumnya, direktur eksekutif Pfizer Carlos Murillo berkata, pemerintahan Bolsonaro tak mendengarkan penawaran mereka.
Padahal, Pfizer menawarkan bisa mengirim setidaknya 1,5 juta dosis vaksin pada akhir Desember tahun lalu.