peristiwa-internasional

Ternyata Hak Digital Palestina Dilanggar oleh Perusahaan Besar Medsos!

Rabu, 26 Mei 2021 | 06:53 WIB
medsos gaza


KLIKANGGARAN-- Sebuah laporan pada hari Jumat oleh 7amleh, The Arab Center for Social Media Advancement, mengatakan bahwa mereka telah mendokumentasikan lebih dari 500 pelanggaran hak digital Palestina antara 6 Mei dan 19 Mei.


Dikatakan bahwa laporan tentang pos yang dihapus, atau dibatasi, telah meningkat sejak Israel menyetujui penggusuran paksa warga Palestina di lingkungan Syekh Jarrah Yerusalem Timur yang diduduki, polisi Israel menyerbu Masjid al-Aqsa selama bulan Ramadhan, dan kemudian membombardir. Jalur Gaza.


Mutasi dan Rotasi Jabatan 80 Perwira Tinggi TNI


7amleh, yang berbasis di Haifa di Israel utara, mengatakan bahwa 50 persen dari laporan yang diajukan ada di Instagram, 35 persen di Facebook, 11 persen di Twitter dan satu persen di TikTok milik China.


Laporan 7amleh juga merujuk pada unit cyber di dalam Kementerian Kehakiman Israel, yang dikatakan secara aktif melaporkan ribuan postingan tentang orang-orang Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat yang diduduki dan di dalam Israel, dan serangan militer Israel di Jalur Gaza yang terkepung.


Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengadakan pertemuan di Zoom dengan para eksekutif dari Facebook dan TikTok pada 14 Mei, mendesak mereka untuk menindak posting yang "menghasut kekerasan".


Setelah pertemuan tersebut, kantor Gantz merilis pernyataan yang mengatakan bahwa eksekutif media sosial telah berjanji untuk "dengan cepat dan efektif" menangani hasutan.


7amleh mengatakan Facebook telah bekerja sama dengan pemerintah Israel untuk menyaring posting Palestina, termasuk membatasi dan menghapusnya.


Kejagung Didesak Beberkan Keterlibatan Bupati Sarolangun Terkait Kasus IUP Batu Bara


Pada 2018, Haaretz melaporkan bahwa Facebook telah memenuhi 95 persen permintaan yang diajukan antara Mei dan Agustus oleh pemerintah Israel terhadap konten Palestina.


Setelah pertemuan Gantz, pengguna media sosial Palestina dan Arab meluncurkan kampanye untuk menilai negatif raksasa media sosial itu.


Peringkat Facebook di App Store saat ini hanya dua bintang, dengan sebagian besar umpan balik baru-baru ini mengkritik privasi platform dan kebijakan data dan karena membungkam konten Palestina. Aplikasi ini memiliki 2,3 bintang di Google Play.


'Kita tidak harus menyensor kebenaran'


Pada hari Senin, Misi Palestina untuk Inggris menerima surat dari Facebook setelah mengajukan keluhan resmi terkait pembatasan dan penghapusan konten tentang Palestina di media sosial.

Halaman:

Tags

Terkini