peristiwa-internasional

Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan di London, Berikan Dukungan kepada Palestina

Senin, 17 Mei 2021 | 06:16 WIB
london

"Kami sedang menonton pembantaian dan tidak ada yang melakukan apa pun ... itu mengerikan," kata pengunjuk rasa lainnya


Setidaknya 139 orang telah tewas di Gaza sejak Senin, dan lebih dari 10 di Tepi Barat.


Di jalan-jalan London, banyak pengunjuk rasa menggambarkan perasaan marah atas peristiwa yang telah berlangsung minggu ini.


"Ini menjijikkan. Nakba tidak pernah berakhir sejak 1948, rakyat Palestina menderita dari kolonialisme pemukim dan pengungsian ... dan kami menyerukan kepada pemerintah Inggris dan pemerintah Israel dan komunitas internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Penjahat Internasional. Pengadilan untuk mengakhiri pendudukan, "kata salah satu pengunjuk rasa.


Hamas Bersikeras Lanjutkan Tembakkan Roket Usai Penghancuran Gedung Al-Jala Oleh Israel


"Izinkan orang Palestina untuk kembali ke tanah mereka, mereka adalah pemilik sah atas tanah mereka," kata yang lain.


Mohammed Faour, seorang Palestina yang berbasis di London, mengatakan dia ingin menunjukkan dukungannya kepada orang-orang di Palestina.


 "Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri, dan menuntut perdana menteri kami, yang disebut oleh perdana menteri Israel sebagai temannya, menghentikan kesepakatan senjata dengan Israel dan berhenti memaksa warga Palestina keluar dari rumah mereka dan membunuh ratusan warga Palestina.


"Tidak ada dua sisi, ini bukan konflik. Kami menginginkan keadilan. Ini apartheid dan kolonialisme pemukim," tambah Faour.


Salah satu penyelenggara protes, dari organisasi Friends of Al Aqsa yang berbasis di Inggris, mengatakan dia tidak terkejut dengan banyaknya jumlah orang yang datang.


"Dalam tujuh hari, kami memiliki lebih dari 150.000 orang menghubungi anggota parlemen mereka tentang apa yang terjadi di Syekh Jarrah dan al-Aqsa. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.


Protes massa terjadi pada peringatan Nakba, atau Bencana, pada tahun 1948, ketika lebih dari 800.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi pembentukan negara Israel.


Pekan ini, protes solidaritas dengan Palestina telah terjadi di seluruh dunia, termasuk di Selandia Baru, Italia, Irak, Jerman, Suriah. Sementara itu, di Prancis, unjuk rasa yang sudah direncanakan dilarang.


Sumber: Middle East Eye


Halaman:

Tags

Terkini