KLIKANGGARAN-- Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, tidak langsung menyalahkan Israel atas serangan hari Sabtu terhadap sebuah kapal tanker minyak Iran di lepas pantai Suriah, tetapi telah mengancam negara Yahudi itu dengan tanggapan yang tidak ditentukan, pernyataan tersebut dilansir RT.com.
Kebakaran meletus di atas kapal tanker minyak Iran di lepas pantai Suriah pada hari Sabtu, setelah apa yang kantor berita Arab Suriah gambarkan sebagai dugaan "serangan oleh pesawat tak berawak dari arah perairan Lebanon." Beberapa laporan mengatakan tiga orang tewas, tetapi yang lain bersikeras tidak ada korban jiwa dan kobaran api dengan cepat dipadamkan.
BACA JUGA: Apakah Ledakan Torpedo Menenggelamkan Nanggala 402?
Ledakan di kapal Iran dan Israel di wilayah tersebut telah sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir, dengan tidak ada pihak yang menerima tanggung jawab atas dugaan serangan tersebut.
"Kami tidak mengatakan apa-apa tentang insiden yang terjadi baru-baru ini, kami juga tidak tahu siapa yang melakukannya, tetapi Front Perlawanan akan memberikan pelajaran yang sangat baik kepada Israel," kata Bagheri pada hari Minggu, seperti dikutip oleh wartawan yang berbasis di Teheran.
Dia berpendapat Israel salah karena percaya bahwa mereka "dapat terus menyerang Suriah dan membuat gerakan nakal di tempat lain dan di laut dan tidak menerima tanggapan apa pun."
BACA JUGA: Kabinda Papua Gugur Ditembak KKB
Bagheri bersumpah bahwa tanggapan Teheran akan "menyadarkan mereka", tanpa menentukan apa yang seharusnya diharapkan oleh Israel, sebagaimana dikutip RT.com.
Ketegangan telah meningkat antara Israel dan Iran, di tengah negosiasi yang sedang berlangsung seputar kembalinya AS ke kesepakatan nuklir Iran, yang dihentikan secara sepihak oleh Washington pada tahun 2018 di bawah presiden saat itu Donald Trump. Negara Yahudi dengan keras menentang perjanjian tersebut, bersikeras itu akan membuka jalan bagi Teheran untuk membuat senjata nuklir.
Iran menuduh Israel berada di balik upaya sabotase di situs nuklir utama Natanz pada pertengahan April, dengan ledakan dilaporkan membuat jaringan listrik fasilitas dan sistem cadangan tidak dapat beroperasi, sementara juga menghancurkan beberapa sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium. Teheran mengklaim bahwa operasi itu ditujukan untuk mengganggu pembicaraan kesepakatan nuklir.
Awal pekan ini, Pasukan Pertahanan Israel menargetkan sekutu Iran, Suriah dengan serangan udara, menewaskan seorang perwira dan melukai tiga tentara. Serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas rudal anti-pesawat Suriah yang ditembakkan ke jet Angkatan Udara Israel. Proyektil itu mendarat di Gurun Negev di Israel.