peristiwa-internasional

Guinea Mengumumkan Epidemi Ebola setelah Tiga Kematian

Senin, 15 Februari 2021 | 11:31 WIB
ebola


(KLIKANGGARAN)--Guinea telah mengumumkan epidemi Ebola setelah tiga orang meninggal dan empat lainnya jatuh sakit di tenggara negara itu, lapor Al Jazeera.


Ketujuh orang itu jatuh sakit karena diare, muntah dan pendarahan setelah menghadiri pemakaman di Goueke, dekat perbatasan Liberia. Para pasien yang terinfeksi telah diisolasi di pusat perawatan, kata kementerian kesehatan pada Minggu.


“Menghadapi situasi ini dan sesuai dengan peraturan kesehatan internasional, pemerintah Guinea mengumumkan epidemi Ebola,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.


Kronologi Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan, Simak!


Menteri Kesehatan Remy Lamah mengatakan para pejabat "sangat prihatin" dengan kematian tersebut, yang pertama sejak epidemi 2013-2016 - yang dimulai di Guinea - menyebabkan 11.300 orang tewas di seluruh Afrika Barat. Sebagian besar kasus terjadi di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.


Tes putaran kedua sedang dilakukan untuk memastikan diagnosis Ebola terbaru dan petugas kesehatan sedang bekerja untuk melacak dan mengisolasi kontak dari kasus-kasus tersebut, kata badan kesehatan negara ANSS.


Dilaporkan Guinea akan menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan kesehatan internasional lainnya untuk mendapatkan vaksin Ebola. Vaksin telah sangat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dalam beberapa tahun terakhir.


'Upaya tanggapan'


Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, mengatakan kebangkitan Ebola di Guinea adalah "perhatian besar".


“Tim kesehatan di Guinea sedang bergerak untuk melacak dengan cepat jalur virus dan mengekang infeksi lebih lanjut,” katanya. “WHO mendukung pihak berwenang untuk menyiapkan pengujian, pelacakan kontak, dan struktur pengobatan dan untuk membawa tanggapan keseluruhan dengan kecepatan penuh.”


Berbicara kepada Al Jazeera dari ibukota Guinea, Conakry, Dr Yuma Taido - dari Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah - mengatakan tidak jelas bagaimana orang-orang melakukan kontak dengan virus tersebut.


Turki: 13 Sandera Dieksekusi di Irak Utara, 48 Militan PKK Tewas


“Kami sedang mempersiapkan penanganan wabah. Kami belum bisa menjelaskan bagaimana epidemi ini muncul. Mulai hari ini, tim tanggap menuju ke episentrum wabah,” kata Taido.


Sementara itu di Liberia, Presiden George Weah pada hari Minggu membuat otoritas kesehatan negaranya dalam keadaan siaga tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini