peristiwa-internasional

Prototipe KF-X Jet Korea Selatan Siap Dirilis di Tengah Ketidakpastian Indonesia

Minggu, 10 Januari 2021 | 01:03 WIB
KF-X


(KLIKANGGARAN)--Prototipe jet tempur KF-X Korea Selatan akan dirilis ke publik sebelum paruh pertama 2021 bahkan ketika muncul laporan tentang kemungkinan penarikan Indonesia yang telah mengambil kemitraan 20% dalam proyek tersebut, demikian defenseworld.net melaporkan.


Karyawan Korea Aerospace Industries (KAI) saat ini sedang merakit prototipe pertama di gedung perakitan akhir kantor pusat di Sacheon, Gyeongnam, menurut laporan di Seoul Economic Daily yang diterbitkan 8 Januari 2021.


Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air dengan Kode Penerbangan SJ182 Itu Buatan Boeing


Laporan SEDaily memuat gambar pesawat yang dirakit lengkap di mana para insinyur dapat terlihat melakukan sentuhan akhir.


Peluncuran prototipe yang akan datang sebelumnya dikonfirmasi bulan lalu dalam siaran pers akhir tahun oleh KAI. Selain itu, media lokal melaporkan bahwa saat ini sebuah prototipe sedang dalam perakitan, sementara penerbangan perdana untuk pesawat tersebut dijadwalkan pada tahun 2022.


Proyek KF-X dibagi menjadi dua tahap dengan menerapkan 'konsep pengembangan evolusioner'. Tujuannya adalah untuk mengamankan kemampuan udara-ke-udara pada fase pertama, yang akan dicapai pada tahun 2026, dan untuk mengamankan kemampuan udara-ke-darat pada fase kedua, yang ditargetkan selesai pada tahun 2028.


Seiring dengan pengembangan prototipe Defence Acquisition Program Administration (DAPA) bekerja untuk mengembangkan teknologi inti seperti: radar AESA, IRST (peralatan pencarian dan pelacakan sinar inframerah), EOTGP (peralatan pelacakan target elektron-optik), EW Suite (peperangan elektronik peralatan terintegrasi), dan komputer misi.


Rilis tersebut mengutip seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan yang berkata, “Tahun depan akan menjadi 20 tahun sejak Presiden Kim Dae-jung menyatakan keinginannya untuk mengembangkan 'jet tempur Korea' pada upacara kelulusan Akademi Angkatan Udara. Kami menantikan untuk melihat petarung Korea asli pada tahun 2021.”


Baca Juga: Tunggakan SPP pada Masa Pandemi: Kasus Aduan kepada KPAI


Namun, sebuah laporan di Korea JoongAng Daily mengatakan: proyek jet tempur asli mungkin akan menghabiskan biaya pembayar pajak lebih dari yang direncanakan sebagai mainan mitranya Indonesia dengan menarik keluar dari program sama sekali.


Total biaya pengembangan diperkirakan mencapai 8,5 triliun won ($ 7,8 miliar), di mana 1,6 triliun won, atau 20 persen, harus dibayar oleh Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani kedua negara pada tahun 2016. KAI bertujuan untuk memproduksi 125 jet untuk Korea Selatan dan 51 jet untuk Indonesia pada tahun 2026.


Menurut anggota parlemen Korea Shin Won-shik, Indonesia hanya membayar 227,2 miliar won dari 831,6 miliar won yang dijanjikan untuk tahun ini. Pembayaran yang dilakukan oleh Jakarta selama ini hanya mencakup sekitar 13 persen dari komitmennya.


Indonesia telah menahan diri dari komitmen keuangan lebih lanjut. Selain itu, pihaknya tidak memulangkan 114 spesialis teknis dari perusahaan kedirgantaraannya PT Dirgantara, yang dipulangkan pada Maret karena wabah virus corona di Korea Selatan.


Untuk mengamankan partisipasi Indonesia, negosiator dari DAPA mengunjungi Indonesia pada bulan September.

Halaman:

Tags

Terkini