(KLIKANGGARAN)--Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menyatakan penyesalan atas pernyataan tidak akurat yang dia buat tentang skandal yang terkait dengan kantornya, tetapi dia mengklaim bahwa dia tidak menyadari adanya kesalahan. Jaksa menolak untuk menuntut mantan perdana menteri.
Baca juga: Walikota Washington, DC mengumumkan 24 Desember sebagai ‘Hari Dr Fauci’
Permintaan maaf itu muncul setelah Kantor Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo mendakwa ajudan Abe yang sudah lama tidak mengungkapkan biaya dan pembayaran untuk resepsi makan malam yang diadakan untuk pendukung mantan perdana menteri antara tahun 2016 dan 2019. Berdasarkan hukum Jepang, politisi dilarang memberikan hadiah kepada konstituen.
Berbicara di hadapan komite parlemen pada hari Kamis, Abe mengatakan bahwa dia merasa "bertanggung jawab secara moral" atas skandal tersebut, bahkan ketika mengklaim bahwa potensi aktivitas kriminal tersebut terjadi tanpa sepengetahuannya.
"Saya merenungkan hal ini secara mendalam dan meminta maaf dari hati saya kepada warga dan semua anggota parlemen," katanya, dikutip RT.com.
Pernyataan Abe ke parlemen tentang skandal tersebut dilaporkan bertentangan dengan temuan penyidik setidaknya 118 kali. Namun, jaksa akhirnya memutuskan tidak ada cukup bukti untuk mengajukan tuntutan terhadap mantan pemimpin itu.
Baca juga: Rizieq Shihab Sebut Tidak Pernah Merampas Lahan PTPN VIII, Apa Kata BPN?
Skandal itu muncul setelah anggota parlemen oposisi mencatat bahwa makan malam mewah pada 2018 yang diselenggarakan oleh Abe hanya mengenakan biaya 5.000 yen ($ 48), menunjukkan bahwa kantor mantan perdana menteri mensubsidi partai.
Baca juga: UEA Meluncurkan Vaksin China untuk Semua Warga dan Penduduk
Abe mengundurkan diri dari jabatannya pada Agustus, dengan alasan kesehatan. Ia menyatakan bahwa penyakit radang usus yang telah dideritanya selama bertahun-tahun, kolitis ulserativa, semakin memburuk dan ia tidak dapat lagi menjalankan tugasnya. Namun, banyak yang berspekulasi pada saat itu bahwa dia mungkin termotivasi untuk meninggalkan jabatannya karena munculnya skandal pembayaran.
Sumber: RT.com