peristiwa-internasional

Israel dan Maroko Akan Menormalisasi Hubungan karena AS Mengakui Klaim Rabat atas Sahara Barat

Jumat, 11 Desember 2020 | 07:38 WIB
israel maroko

Aktivis Maroko telah sering menyoroti langkah-langkah menuju normalisasi hubungan dengan Israel, yang telah dibantah atau dibungkam oleh pemerintah.


Pada bulan Februari, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu telah melobi Amerika Serikat untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat dengan imbalan Rabat mengambil langkah-langkah untuk menormalkan hubungan dengan Israel.


Beberapa bulan kemudian, Amnesty International mengungkapkan bahwa spyware Israel digunakan untuk menargetkan aktivis Maroko.


Klaim teritorial


Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Trump, mengonfirmasi bahwa pengakuan kedaulatan Maroko atas Sahara Barat terkait dengan normalisasi kerajaan dengan Israel.


"Ini juga mungkin bisa memecahkan kebuntuan untuk membantu memajukan masalah di Sahara Barat di mana kami ingin orang-orang Polisario memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjalani kehidupan yang lebih baik," kata Kushner kepada wartawan, Kamis.


“Presiden merasa konflik ini menahan mereka dan bukannya memajukannya. Pengakuan ini akan memperkuat hubungan Amerika dengan Maroko.”


Sahara Barat, bekas koloni Spanyol, diklaim oleh Maroko pada tahun 1957 dan diyakini memiliki cadangan minyak lepas pantai dan sumber daya mineral yang signifikan.


Baca Juga: Sekum Muhammadiyah: Polisi Berwenang Melalukan Penyelidikan dan Penyidikan, termasuk Kasus Rizieq Shihab, Masyarakat Hendaknya Sikapi dengan Wajar


Namun, penduduk pribumi dengan keras menolak kendali Maroko, dan antara tahun 1975 dan 1991 Front Polisario melawan pemberontakan melawan kehadiran Rabat.


Polisario memperkirakan penduduk asli Sahara Barat antara 350.000 dan 500.000 dan telah lama menyerukan hak mereka untuk referendum kemerdekaan, sesuatu yang juga telah dijanjikan oleh resolusi PBB.


Polisario telah berulang kali menuduh Maroko mengeksploitasi sumber daya alam di kawasan itu sementara setengah dari populasinya menunggu referendum di kamp-kamp dan di pengasingan.


Bulan lalu, pasukan Maroko dan pejuang Polisario bentrok karena protes yang memblokir jalan raya ke Mauritania, dengan gerakan Sahrawi mengumumkan gencatan senjata 1991 berakhir.


Pengadilan Kerajaan Maroko mengatakan AS akan membuka konsulat di Sahara Barat. Bulan lalu, Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada September, juga mengatakan akan membuka konsulat di wilayah tersebut.


Pengumuman Trump dikecam oleh Sahrawis.

Halaman:

Tags

Terkini