(KLIKANGGARAN)--Prototipe roket Starship SpaceX meledak selama upaya pendaratan kembali pada hari Rabu, beberapa menit setelah peluncuran uji coba yang tampaknya lancar dari fasilitas perusahaan di Boca Chica, Texas.
Roket Starship yang meledak adalah prototipe setinggi 16 lantai untuk kendaraan peluncur angkat berat yang dikembangkan oleh perusahaan luar angkasa swasta Elon Musk untuk membawa manusia dan 100 ton kargo untuk misi masa depan ke bulan dan Mars.
Roket yang dipandu sendiri meledak saat mendarat di landasan pendaratan setelah pendaratan yang terkendali. Penerbangan uji coba itu dimaksudkan untuk mencapai ketinggian 41.000 kaki, didorong oleh tiga mesin Raptor SpaceX yang baru dikembangkan untuk pertama kalinya.
Meskipun meledak, uji terbang ini masih dianggap sukses karena data-data yang dibutuhkan untuk misi tersebut telah didapatkan.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Kamis (10/12/2020), roket Starship yang berkilau dan berbentuk seperti peluru ini berhasil mengudara dan mendarat kembali dalam uji terbang selama 6,5 menit pada Rabu (9/12) waktu setempat, sebelum akhirnya meledak saat melakukan pendaratan di landasan.
Ledakan itu memicu bola api raksasa ke udara di sekitar area uji coba yang ada di area terpencil Texas, Amerika Serikat (AS). Momen itu sempat terekam kamera.
Kendati berakhir meledak, pendiri SpaceX, Elon Musk, menyebut misi tersebut sukses. Uji terbang itu disebut sebagai yang tertinggi dan paling rumit yang pernah dilakukan terhadap roket Starship yang menurut Musk, bisa membawa manusia ke Mars dalam secepatnya enam tahun ke depan.
Dalam uji terbang ini, SpaceX membidik ketinggian 8 mil. Prototipe roket Starship skala penuh yang terbuat dari baja tahan karat ini sempat mengudara di atas Teluk Meksiko, sekitar 5 menit kemudian berbelok seperti yang direncanakan dan menurunkan ketinggian di ujung Texas, dekat perbatasan Meksiko.
Roket itu meledak pada tahap paling akhir, saat berupaya mendarat secara vertikal atau tegak lurus.
Baca juga: Data Vaksin Pfizer-Biontech Di-hack di Eropa, Kata Perusahaan
"Tekanan tangki header bahan bakar selama pendaratan memicu kebakaran, menyebabkan kecepatan pendaratan menjadi tinggi dan RUD, tapi kita mendapatkan semua data yang dibutuhkan! Selamat tim SpaceX!!" tulis Musk yang menjabat CEO SpaceX via akun Twitternya.
"Mars, kita datang!!" imbuhnya dengan nada bersemangat.