peristiwa-internasional

Arab Saudi Tak Segarang Erdogan dalam Mengecam Macron!

Rabu, 28 Oktober 2020 | 06:09 WIB
macron arab


(Klikanggaran)--Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya "menolak segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme, dan mengutuk kartun ofensif Nabi" di tengah meningkatnya pertikaian antara Prancis dan beberapa negara mayoritas Muslim sebab dukungan Paris terhadap kebebasan berekspresi dengan menggunakan karikatur Nabi Muhammad saw.


Macron Dikutuk Dunia Muslim! Mulutmu Harimaumu, Macron!


Pemerintah Arab Saudi juga menyerukan "kebebasan intelektual dan budaya untuk menjadi suar penghormatan, toleransi, dan perdamaian yang menolak praktik dan tindakan yang menghasilkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme dan bertentangan dengan nilai-nilai hidup berdampingan," kata seorang pejabat kementerian luar negeri Saudi kepada media pemerintah, pada hari Selasa.


Ditambahkan juga bahwa Riyadh mengutuk semua tindakan terorisme terlepas dari pelakunya, dengan merujuk pada pemenggalan kepala seorang guru di Paris bulan ini oleh seorang pria Muslim yang marah dengan penggunaan karikatur Nabi di kelas tentang kebebasan berbicara.


Gambar-gambar itu telah memicu kemarahan di dunia Muslim.


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis, dan parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.


Beberapa asosiasi perdagangan Arab juga mengumumkan boikot.


Protes telah diadakan di Irak, Turki dan Jalur Gaza, dengan demonstran di ibu kota Irak, Baghdad, membakar bendera Prancis dan menginjak gambar Presiden Prancis Emmanuel Macron.


‘Boikot Produk Prancis’ Diluncurkan Sebab Komentar Tak Berkualitas Macron terhadap Islam


Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis Carrefour menjadi tren di media sosial, meskipun seorang perwakilan perusahaan di Prancis mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka belum merasakan dampak apa pun.


Pernyataan Selasa dari kementerian luar negeri Saudi tidak menyebutkan seruan boikot.


Pada hari Senin, Erdogan kembali mengecam Macron, dan Erdogan mengatakan untuk ketiga kalinya bahwa Macron memerlukan pemeriksaan kesehatan mental. Serangan Erdogan itu menyebabkan Prancis menarik duta besarnya dari Ankara pada akhir pekan.


Presiden Turki juga mendesak para pemimpin Eropa untuk menghentikan apa yang disebutnya agenda "anti-Islam" Macron.


"Para pemimpin Eropa dengan pandangan ke depan dan moralitas harus meruntuhkan tembok ketakutan," kata Erdogan dalam pidatonya di awal minggu pada perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. di Turki.

Halaman:

Tags

Terkini