peristiwa-internasional

Macron Dikutuk Dunia Muslim! Mulutmu Harimaumu, Macron!

Rabu, 28 Oktober 2020 | 05:45 WIB
macron

"Benih kebencian yang ditanam hari ini akan mempolarisasi masyarakat dan memiliki konsekuensi serius," kata Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi dalam sebuah pernyataan.


Langkah itu dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menulis surat kepada kepala Facebook Mark Zuckerberg yang meminta pelarangan konten Islamofobia, serupa dengan tindakan situs web terhadap penyangkal Holocaust.


Qureshi mengatakan Pakistan telah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa "untuk memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap narasi berbasis kebencian terhadap Islam."


Demonstran mengadakan protes pada hari Minggu di wilayah Suriah yang dilanda perang masih di luar kendali pemerintah di mana mereka membakar gambar Macron, menurut monitor perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.


Sekitar 70 orang melakukan protes di ibu kota Libya, Tripoli, kata seorang koresponden AFP. Beberapa membakar bendera Prancis dan mencap foto presiden Prancis.


"Sebagai Muslim, adalah kewajiban kami untuk menghormati semua nabi, jadi kami mengharapkan hal yang sama dari semua agama lain," kata ibu rumah tangga Fatima Mahmud, 56 tahun, menjelang protes di Tripoli. “Menuduh Islam dan Muslim tidak akan menjaga perdamaian sosial di Prancis.”


Di Deir al-Balah di Jalur Gaza, warga Palestina membakar potret Macron, menyebut ucapannya "serangan dan penghinaan terhadap Islam".


“Kami mengutuk komentar presiden Prancis… dan siapa pun yang menyinggung Nabi Muhammad, baik melalui kata-kata, tindakan, gerak tubuh atau gambar,” kata Maher al-Huli, seorang pemimpin kelompok Hamas Palestina.


Di Lebanon, Hizbullah mengutuk "penghinaan yang disengaja" kepada Nabi.


Rabaa Allah, sebuah faksi pro-Iran di Irak, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa satu setengah miliar orang di seluruh dunia pada dasarnya telah dihina, dan memperingatkan bahwa orang-orangnya "siap untuk menanggapi kapan dan di mana mereka mau".


Kementerian luar negeri Maroko juga "dengan keras" mengutuk terus terbitnya karikatur tersebut, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi MAP.


Menteri Urusan Islam Yordania Mohammed al-Khalayleh mengatakan bahwa "menghina" nabi adalah "bukan masalah kebebasan pribadi tetapi kejahatan yang mendorong kekerasan."


Arab Saudi pada hari Selasa mengutuk kartun dan segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme.


Namun, itu tidak menggemakan seruan oleh negara-negara Muslim lainnya untuk melakukan tindakan terhadap gambar yang ditampilkan di Prancis Nabi.


Seorang pejabat kementerian luar negeri juga mengatakan dalam pernyataan bahwa negara Teluk mengutuk semua tindakan terorisme, yang merujuk pada pemenggalan kepala seorang guru di Paris bulan ini.

Halaman:

Tags

Terkini