peristiwa-internasional

Ribuan warga Israel memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem

Minggu, 13 September 2020 | 09:59 WIB
netanyahu demo


(KLIKANGGARAN)--Ribuan warga Israel memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada hari Sabtu atas dugaan korupsi dan penanganan pandemi virus corona oleh pemerintah.


Kerumunan berkumpul di luar kediaman Netanyahu, meniup peluit, melambaikan tanda dan bendera, dan menyerukan pengunduran dirinya.


Baca juga: Anies Klaim PSBB Total DKI Sudah Didukung Pemerintah Pusat


Protes yang lebih kecil diadakan di sepanjang jembatan di persimpangan utama di kota-kota di seluruh Israel.


Media Israel memperkirakan sekitar 10.000 orang menghadiri apa yang telah menjadi demonstrasi mingguan di Yerusalem. Penyelenggara mengatakan bahwa sebanyak 25.000 orang bergabung dalam protes tersebut.


Protes, yang sekarang memasuki minggu ke-12 mereka, meningkat selama musim panas ketika kasus COVID-19 melonjak. Ribuan warga Israel terus turun ke jalan.


Baca juga: Komputer Kuantum China Lebih Dahsyat 1 Juta Kali daripada Buatan Google


Dengan populasi sembilan juta, Israel telah melaporkan hampir 150.000 infeksi dan lebih dari 1.000 kematian.


Negara ini mengalami resesi akibat pandemi dan tingkat pengangguran berada di atas 20 persen.


Sebuah survei yang diterbitkan pada Agustus oleh Institut Demokrasi Israel menemukan bahwa 61 persen orang Israel tidak mempercayai Netanyahu untuk mengelola krisis virus korona.


Beberapa kritikus perdana menteri mengatakan dia disibukkan dengan persidangan korupsi atas tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.


Pria berusia 70 tahun itu didakwa pada November dalam kasus-kasus yang melibatkan hadiah dari teman-teman kaya dan karena diduga mencari bantuan peraturan untuk taipan media dengan imbalan liputan yang menguntungkan. Pengadilannya dibuka pada Mei dan akan dilanjutkan pada Januari.


Netanyahu membantah melakukan kesalahan. Dia menggambarkan persidangannya sebagai perburuan penyihir politik kiri yang bertujuan untuk menggulingkan pemimpin sayap kanan yang populer.


Dia juga mengutuk demonstrasi yang menentangnya, menuduh pengunjuk rasa menginjak-injak demokrasi.

Halaman:

Tags

Terkini