peristiwa-internasional

Bendungan Raksasa Ethiopia Bisa Jadi Bencana bagi Mesir, dan Sisi Bertanggung Jawab Penuh!

Sabtu, 8 Agustus 2020 | 10:55 WIB
sisi mesir




Pada tahun 2018, Reuters menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa 17 persen dari lahan pertanian Mesir akan hancur jika Ethiopia mengisi waduk tersebut dalam enam tahun; dan 51 persen jika terisi dalam tiga tahun. Pakar Mesir memperkirakan 75 persen peternakan ikan akan hancur.





Hal ini dapat menyebabkan pengungsian sebanyak 30 juta orang, sepertiga dari populasi. Jika ada yang bisa disebut darurat nasional, itu adalah saat ketika permukaan air yang memberi kehidupan di Sungai Nil mulai turun panjang. Namun, bendungan tidak terjadi begitu saja. Itu tidak mengherankan.





-
Gambar satelit menunjukkan pemandangan Ethiopia barat laut yang berfokus pada status Grand Renaissance Ethiopia Dam dan Sungai Nil Biru pada 11 Juli. Gambar: handout Maxar Technologies via AFP




Konstruksi dimulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 2011. Segera setelah itu, Mohamed Morsi menjadi presiden dan dia benar-benar prihatin.





Dalam upaya untuk memberikan dirinya pengaruh di meja perundingan, Morsi mengatakan bahwa "semua opsi" ada di meja dalam mempertimbangkan tanggapan Mesir terhadap proyek tersebut.





Sungai Nil selalu menjadi isu keamanan nasional teratas bagi Mesir di era modern. Mesir berperang dengan Ethiopia pada tahun 1874 dalam upaya yang gagal untuk mengendalikan Nil Biru.





Kabel kedutaan AS tertanggal dari 2010 dan kemudian diterbitkan oleh WikiLeaks mengungkapkan bahwa orang Mesir telah meledakkan peralatan dalam perjalanan ke Ethiopia pada pertengahan 1970-an.





Sumber, yang keandalannya dinilai A oleh penangannya di AS dan yang berhubungan dengan Hosni Mubarak dan direktur intelijen militernya, Omar Suleiman, mengatakan kepada Amerika: "Tidak akan ada perang. Jika itu terjadi krisis, kami akan mengirim jet untuk mengebom bendungan dan kembali dalam satu hari, sesederhana itu.


Halaman:

Tags

Terkini