(KLIKANGGARAN) -- Polisi di ibu kota Korea Selatan, Seoul, telah menemukan mayat wali kota Seoul, Park Won-soon setelah ia dilaporkan menghilang pada hari Kamis (9/7). Dilansir dari BBC, Jumat (10/7) disebutkan, mayat Park Won-soon ditemukan di Gunung Bugak di Seoul utara, dekat tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi. Polisi belum mengumumkan penyebab kematian.
Sebelumnya seorang karyawan wanita telah mengajukan klaim pelecehan seksual terhadap Park beberapa jam sebelum dia hilang, tetapi belum ada konfirmasi bahwa ini adalah faktor penyebab kematiannya. Park tidak muncul untuk bekerja pada Kamis (9/7), dan membatalkan pertemuan dengan seorang pejabat presiden di kantor Balai Kota Seoul, Kim Ji-hyeong.
Kantor berita Yonhap mengatakan, seorang mantan sekretaris Park mengajukan keluhan pada hari Rabu atas dugaan pelecehan seksual.
Park tiga kali terpilih sebagai Wali kota Seoul, dan dianggap sebagai salah satu calon presiden dari Partai Liberal Demokrat pimpinan Presiden Moon Jae-in.
Dia tidak muncul untuk bekerja pada Kamis (02/07), membatalkan pertemuan dengan seorang pejabat presiden di kantor Balai Kota Seoul, ujar Kim Ji-hyeong, seorang pejabat dari Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan kepada Associated Press.
Petugas polisi Lee Byeong-seok mengatakan kepada wartawan bahwa Park terlihat oleh kamera keamanan pada pukul 10:53 waktu setempat di dekat pintu masuk ke area hutan di mana sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.
Polisi menemukan mayatnya setelah pencarian selama berjam-jam oleh 600 polisi dan petugas pemadam kebakaran menggunakan drone dan anjing di salah satu pegunungan Seoul, hanya beberapa menit dari pusat kota Seoul yang ditinggali hampir 10 juta orang.
Sekitar tiga jam kemudian, tubuhnya dibawa keluar dari hutan oleh petugas forensik, menurut seorang fotografer Reuters di tempat kejadian.
Media dan kerumunan warga kemudian berkumpul di luar rumah sakit Universitas Nasional Seoul pada Kamis malam di tengah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Park telah ditemukan dan dibawa ke sana.
Petugas polisi Lee Byeong-seok mengatakan kepada wartawan bahwa, Park terlihat oleh kamera keamanan pada pukul 10:53 di dekat pintu masuk ke daerah berhutan di mana sinyal telepon terakhir terdeteksi. Sekitar 600 polisi dan petugas pemadam kebakaran menggunakan drone dan anjing mencari di daerah itu berjam-jam pada hari Kamis.
Park terpilih sebagai Wali Kota Seoul pada 2011 dan terpilih untuk masa jabatan ketiga dan terakhirnya pada Juni tahun lalu. Sebagai anggota Partai Demokrat liberal Presiden Moon Jae-in, Park dilaporkan sedang dipertimbangkan sebagai calon presiden yang berpotensi dalam pemilihan pada 2022.
Dengan terpilihnya kembali tahun lalu, Park menjadi wali kota pertama Seoul yang memulai masa jabatan ketiga. Dia telah membawa rekam jejaknya sebagai aktivis sipil dan pengacara hak asasi manusia ke dalam masa jabatannya sebagai walikota. Park juga merupakan pengkritik ketimpangan sosial dan korupsi di Korea Selatan.
Sebagai seorang pengacara, ia dianggap berjasa dengan mengamankan hukuman pelecehan seksual pertama negara itu. Park pernah bentrok dengan Presiden Park Geun-hye, secara terbuka mendukung jutaan orang yang memprotes presiden pada tahun 2017 sebelum presiden akhirnya didakwa dan dipenjara karena suap dan tuduhan lainnya.