peristiwa-internasional

Beijing Kembali Lockdown setelah Dua Bulan Bersih dari Koronavirus

Senin, 15 Juni 2020 | 06:53 WIB
virus corona


JAKARTA,Klikanggaran.com — Beberapa bagian wilayah kota Beijing kembali memberlakukan protokol penguncian atau lockdown setelah sekelompok kasus koronavirus baru penyebab wabah Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal muncul kembali dalam kurun dua bulan dari kasus terakhir.


Wabah Covid-19 yang kali ini berasal dari pasar makanan grosir Xinfadi di distrik Fengtai bagian selatan. Temuan tersebut menimbulkan pertanyaan serius tentang tantangan menjaga wabah tersebut agar tetap terkendali. Bahkan di negara seperti China yang pemerintahnya memberlakukan aturan yang sangat ketat, tapi tetap ditemukan kesulitan.


Baca Juga: Diduga, Dirut PT PAL Kecipratan Rp18,6 M dalam Kasus Korupsi di PT Dirgantara Indonesia


Kasus pertama pada wabah baru ini ditemukan pada Kamis lalu, yaitu pada seorang pria berusia 52 tahun. Diperkirakan kasus itu berkembang menjadi puluhan seperti dikutip TheGuardian.com, Minggu (14/6/2020).


Padahal, sebelumnya Beijing telah bersih dari kasus selama 55 hari. Terakhir, orang yang terinfeksi adalah warga negara yang baru kembali dari negara lain.


Bahkan sebagian besar kota ini sudah mulai menjalani kehidupan normal dan restoran serta toko-toko mulai dibuka kembali.


Akhirnya, protokol menjaga jarak, dan penangguhan acara olahraga kembali dilakukan. Rencana untuk membuka kembali sekolah pun ditahan.


Enam kasus infeksi baru juga dilaporkan kemarin yang terdiri dari tiga pekerja di pasar Xinfadi, dua orang pengunjung, dan satu rekan dari salah satu pengunjung.


Baca juga: BPK Beberkan Rp1,7 Miliar Belanja BBM Setda Mura Tanpa Nota Pembelian


Pengujian massal pada ratusan orang pekerja di pasar Xinfadi mengungkap adanya 45 kasus asimptomatik atau orang tanpa gejala (OTG). Sedangkan lebih dari 10.000 orang yang bekerja di pasar akan segera diuji.


Kasus positif baru virus corona atau Covid-19 kembali muncul di salah satu pasar di Beijing, China. Dari hasil tes swab, 45 pedagang di pasar Xinfadi dinyatakan positif, kendati hampir semua pedagang tidak memiliki gejala klinis.


Pasar sayuran grosir terbesar di ibu kota itu pun ditutup mulai jam 3 pagi hari ini, Sabtu (13/6/2020), untuk membatasi penyebaran Covid-19 setelah virus terdeteksi menjangkiti beberapa pemilik bisnis dan peralatan saji mereka.


Terkait kondisi itu, otoritas kesehatan di Beijing menyatakan akan memeriksa lebih dari 10.000 orang di pasar grosir pertanian tersebut. Otoritas akan menjalankan pemeriksaan asam nukleat atau tes yang sama untuk menyisir infeksi virus tersisa di Wuhan baru-baru ini.


Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China melalui pernyataannya mengatakan bahwa lima dari pasien baru Covid-19 itu merupakan kasus impor, yang melibatkan pelancong dari luar negeri.

Halaman:

Tags

Terkini