peristiwa-internasional

Kereta Melindas Para Pekerja yang Tidur di Atas Rel, 16 Orang Tewas: India

Sabtu, 9 Mei 2020 | 11:02 WIB
IMG_20200509_103925


INDIA (Klikanggaran)--Sebuah kereta di India barat telah menabrak para pekerja migran yang tidur di rel, menewaskan sedikitnya 16 di antara sekelompok orang yang kembali ke desa mereka, menurut pejabat, sebagaimana dilaporkan Aljazeera.


Puluhan ribu pekerja telah berjalan kaki pulang dari kota-kota utama India setelah kehilangan pekerjaan dalam beberapa pekan terakhir karena pemberlakuan lockdown untuk menahan penyebaran pandemi coronavirus.


BACA JUGA: Jejak Keberadaan Buronan KPK, Nurhadi Tukar Uang Rp2,5 M di Daerah Ini, Simak!


Kementerian kereta api mengatakan, Jumat, masinis kereta barang di negara bagian Maharashtra itu telah berusaha berhenti tepat waktu tetapi gagal, dan menambahkan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan.


Enam belas orang tewas dan dua lainnya cedera, kata pemerintah negara bagian itu dalam satu pernyataan.


"Saya baru saja mendengar berita sedih tentang buruh yang terlindas kereta, upaya penyelamatan sedang berlangsung," kata Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal di Twitter.


BACA JUGA: Peretas Iran Serang Gilead Sciences Pembuat Obat Covid-19


Kementerian mengatakan telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.


Polisi mengatakan para pekerja itu bekerja di sebuah perusahaan baja dan pulang dengan berjalan kaki ke desa mereka di negara bagian tetangga, Madhya Pradesh.


"Mereka berjalan sepanjang malam, mereka kelelahan dan tertidur di rel," kata seorang petugas polisi.


Karena negara itu menerapkan lockdown, mereka mungkin menduga tak akan ada kereta melintas, kata seorang pejabat.


Sebab lockdown, semua angkutan umum telah ditangguhkan sehingga pekerja migran yang sering pulang harus berjalan jauh untuk mencapai tujuan mereka.


Pemerintah telah memperpanjang penguncian sampai 17 Mei.


Pihak oposisi dan aktivis menuduh bahwa pemerintah telah mengizinkan pesawat terbang untuk membawa kembali orang India dari luar negeri, sementara pekerja migran yang terdampar di kota-kota besar dengan sedikit makanan atau uang dibiarkan saja.

Halaman:

Tags

Terkini