peristiwa-internasional

WHO: Virus Corona Sangat Mungkin Berasal dari Hewan, Tidak Ada Tanda Manipulasi Laboratorium

Rabu, 22 April 2020 | 07:28 WIB
who 1


GENEVA (Klikanggaran) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona baru berasal dari hewan di China akhir tahun lalu dan tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium, demikian dilaporkan Reuters.


Presiden A.S. Donald Trump mengatakan minggu lalu bahwa pemerintahnya berusaha untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di Cina tengah, tempat pandemi coronavirus muncul pada bulan Desember.


TP PKK Asahan Serahkan Bantuan APD kepada Tiga Puskesmas di Kisaran


"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa. "Kemungkinan besar, kemungkinan virus itu berasal dari hewan."


Indef: Masalah Kartu Prakerja Belum Tuntas Sekalipun Belva Mundur


Tapi, hal itu tidak jelas, Chaib menambahkan, bagaimana virus itu melompati penghalang spesies bagi manusia, tetapi “pasti” ada inang hewan perantara. "Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus datang dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan."


Dia tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja. Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus bahwa itu mensintesis virus atau membiarkannya lolos.


Chaib, ditanya tentang dampak keputusan Trump pekan lalu untuk menunda pendanaan ke badan PBB atas penanganan pandemi coronavirus, mengatakan: "Kami masih menilai situasi tentang pengumuman oleh Presiden Trump ... dan kami akan menilai situasinya dan kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi celah apa pun. "


Mahfud MD: Pemerintah Telah Memperkirakan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 Bakal Dibawa ke MK dan Dibahas DPR


“Sangat penting untuk melanjutkan apa yang kita lakukan tidak hanya untuk COVID tetapi untuk banyak, banyak, banyak, banyak program kesehatan lainnya,” tambahnya, merujuk pada tindakan melawan polio, HIV dan malaria di antara penyakit lainnya.


Dia mengatakan bahwa WHO didanai 81 persen untuk dua tahun ke depan pada akhir Maret, mengacu pada anggaran dua tahunan senilai $ 4,8 miliar. Amerika Serikat adalah donatur terbesar untuk organisasi yang berbasis di Jenewa itu. Donatur besar lainnya adalah Gates Foundation dan Inggris.


Sumber: Reuters


Tags

Terkini