peristiwa-internasional

Frustasi atas Perintah “Tetap di rumah”, Demontrasi Pun Menyebar di Amerika Serikat

Minggu, 19 April 2020 | 08:51 WIB
demo as


(Klikanggaran) - Demonstrasi untuk menuntut diakhirinya perintah tinggal di rumah yang telah memukul ekonomi AS terjadi juga di Texas pada hari Sabtu, sementara Gubernur New York mengatakan negara bagian tersebut akhirnya segera akan melewati masa paling buruk, laporan Reuters.


New York, yang mencatatkan hampir setengah jumlah kematian COVID-19 di AS itu, pada hari Sabtu melaporkan sebanyak 540 kematian terkait virus corona, turun dari 630 sehari sebelumnya dan juga jumlah harian terendah sejak 1 April.


Jumlah pasien di negara bagian yang membutuhkan perawatan intensif dan ventilator untuk membantu mereka bernafas itu juga turun.


"Jika melihat pada tiga hari terakhir, Anda dapat berargumen bahwa kami telah melewati dataran tinggi dan kami mulai turun, yang akan menjadi berita yang sangat bagus," kata Gubernur New York Andrew Cuomo dalam briefing hariannya.


Sekitar 2.000 orang masih dirawat di rumah sakit sebab COVID-19, kata Cuomo, dan dia mencatat 36 dari kematian terbaru terjadi di panti jompo.


Sementara di New Jersey, baik jumlah rawat inap baru maupun kasus coronavirus baru juga sedikit turun dari hari sebelumnya, kata Gubernur Phil Murphy. Namun dia menambahkan: "Kami tidak keluar dari hutan, kami belum mencapai dataran tinggi."


Illinois melaporkan 125 kematian akibat coronavirus baru dan tambahan 1.585 kasus tetapi mengatakan tingkat pertumbuhannya melambat.


Murphy mengatakan dia memiliki "keprihatinan" panggilan dengan pemimpin minoritas Senat dan sesama Demokrat Chuck Schumer, yang mengatakan kepadanya bahwa tidak ada momentum di Kongres AS untuk bantuan langsung ke negara-negara yang ekonominya menderita akibat perintah tinggal di rumah yang bertujuan untuk mengekang persebaran virus.


Tanpa bantuan federal, negara akan melihat PHK "bersejarah", katanya.


Lebih dari 22 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran dalam sebulan terakhir karena penutupan bisnis dan sekolah dan pembatasan perjalanan yang parah telah memukul ekonomi.


Tetapi model penelitian yang berpengaruh mengatakan pada Jumat malam bahwa kepatuhan ketat terhadap pesanan yang diberlakukan di 42 dari 50 negara bagian AS adalah faktor kunci di balik prospek yang membaik untuk jumlah korban virus coronavirus negara itu.


Model prediktif Universitas Washington, yang diperbarui secara teratur dan sering dikutip oleh otoritas kesehatan masyarakat negara bagian dan pejabat Gedung Putih, memproyeksikan virus akan menyebabkan 60.308 orang meninggal di A.S pada 4 Agustus, turun 12% dari perkiraan awal pekan ini.


Model tersebut memperkirakan beberapa negara bagian dapat memulai pelonggaran pembatasan dengan aman pada 4 Mei.


Banyak yang sudah mulai mendorong kembali tindakan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini