JAKARTA, klikanggaran.com – Kecaman keras dari sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) “disemburkan” ke arah Dennis Muilenburg. Tahukah Anda siapa Dennis Muilenburg itu? Ia adalah Chief Executive Officer Boeing. Apa pasal? Tentu saja, itu terkait jatuhnya dua pesawat jenis 737 MAX buatan pabrik tersebut.
Sejumlah anggota parlemen AS menuduh kecelakaian tersebut disebabkan terkait kelalaian perusahaan Boeing dalam penerapan teknologi pencegah pesawat menukik tiba-tiba (stall), sehingga mengakibatkan jatuhnya pesawat.
Masih segar dalam ingatan kita, pemberitaan kecelakaan pesawat Lion Air yang menewaskan 189 orang tahun lalu dan pesawat Ethiopian Airline yang menggunakan teknologi MCAS juga mengalami kecelakaan karena pilot tidak memahami sistem tersebut.
Muilenburg juga dikritik karena dinilai lalai dan menunda memperbaiki perilaku tidak menentu perangkat lunak dalam simulator yang terjadi sejak 2016.
Serangan para anggota parlemen terhadap petinggi Boeing itu terjadi dalam kapasitas mereka sebagai pengawas keselamatan penerbangan komersil.
Tim manajemen Boeing saat ini terus berupaya memperbaiki kepercayaan pasar dan para penumpang. Pesawat Boeing 737 jenis MAX itu telah mengorbankan nyawa sebanyak 346 orang dai dua kecelakaan itu.
"Anda telah berkali-kali menyampaikan setengah kebenaran," kata Senator Tammy Duckworth kepada Muilenburg saat dimintai keterangan di depan Kongres.
Dia mempertanyakan mengapa pabrikan itu tidak mengungkapkan lebih banyak detail tentang kelemahan pengaman MCAS.
"Anda belum memberi tahu kami seluruh kebenaran dan akibatnya para keluarga korban menderita."
Duckworth mengatakan pengetahuan pilot tidak memadai tentang MCAS.
"Kau membuat pilot-pilot itu gagal."
Pada kesempatan itu Muilenburg mengakui kesalahan karena tidak memberi pilot informasi lebih lengkap tentang MCAS sebelum kecelakaan.
Dia juga mengakui setelah berbulan-bulan baru memberitahu pilot bahwa kerusakan itu telah membuat alarm opsional memberi tahu pilot tentang ketidakcocokan data penerbangan pada 737 MAX.
“Kami telah membuat kesalahan dan kami melakukan beberapa kesalahan. Kami akan memperbaikinya dan akan terus belajar,” katanya.