peristiwa-internasional

Banjir Dana dari Hong Kong di Singapura, Kenapa Tidak di Indonesia?

Jumat, 4 Oktober 2019 | 11:56 WIB
singapura


Klikanggarab.com – Demonstrasi yang terus berlangsung dan tak jelas kapan akan berhentinya menyebabkan Hong Kong tidak kondusif lagi sebagai tempat berbisnis. Tidak heran banyak analis yang memprediksi akan banyak investor yang hengkang dari Hong Kong. Sayangnya, limpahan dana investor tersebut tidak masuk ke Indonesia, melainkan ke Singapura.


Singapura diprediksi bisa kebanjiran dana hingga 4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 56,6 triliun dari Hong Kong. Ini merupakan imbas dari gejolak demonstrasi yang tak kunjung mereda di Hong Kong.


Dilansir dari Bloomberg, Jumat (4/10/2019), angka tersebut merupakan estimasi Goldman Sachs Group Inc. Dana itu adalah dana investor yang dipindahkan ke Singapura akibat memanasnya kondisi politik di Hong Kong.


Goldman Sachs mengestimasikan arus modal yang keluar dari simpanan di Hong Kong mencapai 3 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 42,5 triliun hingga 4 miliar dollar AS. Singapura dipandang sebagai pusat keuangan alternatif di kawasan Asia.


Baca juga: Bisnis Terpukul Demonstrasi, Forever 21 Hengkang dari Hong Kong


Menurut data Otoritas Moneter Hong Kong, simpanan dalam mata uang dollar Hong Kong merosot 1,6 persen pada Agustus 2019 dibanding bulan sebelumnya menjadi 6,84 triliun dollar Hong Kong atau setara 873 miliar dollar AS, kira-kira sepadan dengan Rp 12.367 triliun.


 Ini merupakan penurunan terbesar dalam lebih dari setahun.


Pimpinan otoritas moneter mengaitkan penurunan tersebut dengan minimnya penawaran umun perdana atau initial public offering (IPO), namun ada sedikit peningkatan pada minggu pertama September 2019. Ini terjadi sebelum peningkatan aksi demonstrasi lebih jauh terjadi di Hong Kong.


 "Kami melihat adanya arus modal keluar dari simpanan (dalam) dollar Hong Hong dan arus modal masuk ke simpanan valas di Singapura," kata analis Goldman Sachs Gurpreet Singh Sahi dan Yinqiang Guo dalam catatan kepada investor.



Tags

Terkini