peristiwa-internasional

Ekonomi China pun Melemah Setelah Digjaya Selama 17,5 Tahun

Rabu, 18 September 2019 | 16:30 WIB
BANK SENTRAL CHINA 1


Klikanggaran.com, JAKARTA – China mengalami perlambatan ekonomi. Kondisi itu semakin nyata selama bulan lalu. Pertumbuhan produksi industri terlemah dalam 17,5 tahun. Itu semua sebagai dampak dari perang dagang dengan Amerika Serikat dan pelemahan permintaan domestik.


Data pemerintah menyebutkan bahwa Penjualan ritel dan indeks investasi juga memburuk. Hal itu memperkuat pandangan bahwa China kemungkinan akan memotong suku bunga utama minggu ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun guna mencegah penurunan aktivitas yang lebih tajam lagi.


Perdana Menteri China, Li Keqiang, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dengan kondisi itu sangat sulit bagi ekonomi China untuk tumbuh pada angka 6 persen.


Kondisi itu disebutnya menghadapi "tekanan yang makin kuat” seperti dikutip Asiaone.com, Selasa (17-9-2019).


Para analis mengatakan Beijing perlu meluncurkan lebih banyak stimulus untuk menangkal perlambatan yang lebih tajam. Meski banyak langkah-langkah untuk meningkatkan pertumbuhan sejak tahun lalu, negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu belum stabil.


Pertumbuhan output industri secara tak terduga melemah menjadi 4,4 persen pada bulan lalu dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka itu mrnunjukkan laju paling lambat sejak Februari 2002 atau merosot dari 4,8 persen pada Juli tahun 2019.


Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan angkanya menjadi 5,2 persen.


Sementara itu, para pedagang mengharapkan penurunan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) bank sentral pada hari ini. Kebijakan itu akan membuka jalan bagi penurunan suku bunga acuan pinjaman baru pada minggu ini.


 


Tags

Terkini