Jakarta, Klikanggaran.com (10-08-2019) -- Tiga belas orang tewas dan 16 lainnya hilang di wilayah timur Cina pada hari Sabtu dalam musibah tanah longsor yang dipicu oleh topan besar, yang menyebabkan gangguan transportasi yang meluas dan evakuasi lebih dari satu juta orang, demikian laporan lembaga penyiaran negara CCTV.
Pada hari Sabtu, topan Lekima menerjang wilayah timur provinsi Zhejiang dengan kecepatan maksimum 187 km (116 mil) per jam, meskipun telah melemah dari kondisi sebelumnya, yakni sebagai topan "super", demikian kantor berita resmi Xinhua melaporkan.
Ribuan jadwal penerbangan dibatalkan di timur Cina, menurut regulator penerbangan negara itu, dengan sebagian besar penerbangan yang dibatalkan adalah yang masuk dan keluar dari dua bandara utama Shanghai pada Sabtu sore, sebagaimana ditunjukkan situs web mereka.
Biro cuaca China pada hari Sabtu mengeluarkan peringatan oranye, tertinggi kedua, setelah seblumnya pada hari Jumat mengeluarakan peringatan merah, ketika badai memaksa pembatalan penerbangan di Taiwan dan menutup pasar dan bisnis di pulau itu.
Tanah longsor yang mematikan itu terjadi sekitar 130 km sebelah utara kota pantai Wenzhou, ketika sebuah bendungan alam jebol di daerah banjir air hujan dengan ketinggian 160 milimeter (6,3 inci) dalam waktu tiga jam, lapor CCTV.
Badai bergerak ke utara dengan kecepatan 15 kilometer per jam dan perlahan-lahan melemah, lapor Xinhua, dengan mengutip biro cuaca.
Angin kencang dan hujan lebat menghantam pusat keuangan Shanghai pada Sabtu sore, dan Shanghai Disneyland tutup untuk hari itu.
Hampir dua ratus jadwal kereta api yang melalui kota Jinan di provinsi Shandong telah ditangguhkan hingga Senin, lapor Xinhua.
Lebih dari 250.000 penduduk di Shanghai dan 800.000 di provinsi Zhejiang telah dievakuasi akibat topan, dan 2,72 juta rumah tangga di Zhejiang mengalami pemadaman listrik karena angin kencang dan hujan turun dari jalur transmisi listrik, lapor media pemerintah.
Sekitar 200 rumah di enam kota di Zhejiang telah runtuh, dan 66.300 hektar (163.830 hektar) lahan pertanian telah hancur, kata CCTV.
[sumber: Reuters]/(emka)