Jakarta, Klikanggaran.com (26-07-2019) – Gara-gara kinerja kuartalan Ford Motor dan perusahaan lain yang lesu, bursa saham Amerika Serikat jatuh dari rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (25/7/2019).
Kondisi tersebut didorong juga oleh komentar-komentar Kepala Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Mario Draghi yang mengatakan bahwa risiko resesi di zona euro "cukup rendah".
Selain itu, Draghi juga mengatakan bank sentral tidak membahas penurunan suku bunga pada pertemuan Kamis dan mereka akan menunggu lebih banyak data sebelum mengambil tindakan.
Pernyataan Draghi tersebut telah mengecewakan investor yang berharap adanya sikap kebijakan moneter yang lebih dovish.
Nasdaq Composite jatuh 1 persen ke level 8.238,54. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,47 persen ke level 27.141,05, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,53 persen ke level 3.003,7.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu.
ECB telah memberikan isyarat untuk mengeksplorasi pelonggaran moneter, tetapi tidak memangkas suku bunga, dan Mario Draghi terdengar lebih optimis terhadap ekonomi daripada yang diperkirakan investor.
Sementara itu, Federal Reserve secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pekan depan untuk meningkatkan ekonomi AS, bahkan ketika tingkat pengangguran AS berada pada titik terendah dalam 50 tahun.
Chuck Carlson, kepala eksekutif Horizon Investment Services, seperti dikutip Reuters mengatakan, prospek cerah ECB mungkin sedikit mendinginkan sentimen di pasar, dan pasar terus berharap bank sentral bersikap dovish dan tindakan satu bank sentral membuat pasar bertanya-tanya apa artinya bagi Federal Reserve.
Setelah melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan dan memberikan perkiraan pendapatan setahun penuh yang mengecewakan, Ford Motor Co jatuh 7,45 persen.
Penurunan juga terjadi pada saham Xilinx Inc yang jatuh 3,4 persen setelah memberikan perkiraan kuartalan yang lemah menyusul dampak pembatasan AS terhadap penjualan ke Huawei Technologies Co Ltd.
Saham Facebook Inc turun 1,9 persen setelah raksasa media sosial itu mengatakan aturan baru dan perubahan produk yang bertujuan melindungi privasi pengguna akan memperlambat pertumbuhan pendapatannya hingga tahun depan.
(Sumber: Reuters)/emka