peristiwa-internasional

Wall Street Ngacir Didorong Pertanda Baik AS-China

Rabu, 24 Juli 2019 | 08:00 WIB
wall street juga


Jakarta, Klikanggaran.com (24-07-2019) – Kembali bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) menguat. Yang luar biasa adalah indeks S&P 500 dan Nasdaq naik menuju rekor level tertingginya sepanjang masa. Kenaikan tersebut didorong laporan kuartalan sejumlah nama besar dan optimisme resolusi konflik perdagangan AS-China.


Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,68 persen ke level 3.005,47, indeks Nasdaq Composite menanjak 0,58 persen ke level 8.251,40, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,65 persen di posisi 27.349,19 pada perdagangan Selasa (23/7/2019), demikian dilaporkan Reuters.


Sementara itu, data Refinitiv IBES menunjukkan bahwa musim laporan kinerja keuangan perusahaan AS berada di awal yang kuat.  Pada kuartal kedua ini, ekspektasi laba dilampaui hampir 80 persen dari 104 perusahaan S&P 500.


Saham Coca-Cola Co. melonjak 6,1 persen ke rekor tertingginya setelah produsen minuman ini melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi serta menaikkan perkiraan pendapatan organik full year.


Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada saham United Technologies Corp. sebesar 1,5 persen setelah menaikkan prospek laba full year dan penjualan.


Dengan demikian, ketiga indeks saham utama AS tersebut memperpanjang kenaikannya di akhir sesi setelah Bloomberg melaporkan bahwa Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, akan melakukan lawatan ke Shanghai pada pekan depan untuk mengadakan pertemuan perdagangan dengan para pejabat pemerintah China.


Selain itu, pada Selasa (23/7), kepada wartawan, penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa rencana tatap muka langsung untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan tersebut adalah pertanda baik.


Sentimen positif Wall Street terbantu juga oleh tercapainya kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin kongres AS pada Senin (22/7) mengenai perpanjangan batas utang dan batas pengeluaran federal. Langkah ini akan mencegah kekhawatiran default pemerintah, meskipun menambah defisit anggaran yang telah meningkat.


Mike Loewengart, wakil presiden strategi investasi di E*Trade Financial mengatakan: “Mencapai kesepakatan plafon utang adalah berita positif untuk semua sektor pada umumnya, karena itu satu pertanyaan tambahan yang hilang dari prospek pertumbuhan dan ekuitas secara umum.”


Pada saat yang sama, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya dalam rapat kebijakan moneter (FOMC meeting) pekan depan telah mendorong investor kian memburu saham.


Sebelum The Fed, Bank Sentral Eropa dalam akhir pertemuan kebijakannya pada Kamis (25/7) diperkirakan akan memberi sinyal kebijakan moneter yang lebih longgar.


Dana Moneter Internasional (IMF) telah menurunkan proyeksi untuk pertumbuhan global tahun ini dan berikutnya, mengacu pada perlambatan pertumbuhan lebih lanjut akibat tarif AS-China, tarif otomotif, atau ketidakpastian Brexit.


Secara keseluruhan, laba perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan akan naik sekitar 1 persen pada kuartal kedua atau membaik dari penurunan kecil yang diperkirakan sebelumnya, menurut Refinitiv.


[sumber: Reuters](emka)

Halaman:

Tags

Terkini