Jakarta, klikanggaran.com--Mengapa perusahaan Cina yang dituduh melakukan pencurian kekayaan intelektual oleh Amerika Serikat (AS) tidak ada yang membela diri dan membantah tuduhan tersebut? Itu pertanyaan yang diajukan ekonomom terkemuka Cina, Yu Yongding, selama berceramah di Universitas renmin di Beijing pada pekan lalu.
Yu, yang juga mantan penasihat People’s Bank of China, mengatakan bahwa Cina telah sangat gagal dalam perang propaganda ini.
“Ini adalah sesuatu yang perlu kita perbaiki. Kalau tidak, dalam lingkup opini publik, bahkan sesuatu yang kita dibenarkan dalam melakukan akan menjadi tidak dapat dibenarkan,” tegas Yu, sebagaimana dikutip oleh SCMP (27-7-2019).
Sementara Presiden AS Donald Trump telah melakukan tweet tentang Cina lebih dari 100 kali sejak dimulainya perang perdagangan Juli lalu, namun pemerintah Cina jauh lebih tenang, seperti ditekankan Yu.
Analis mengatakan bahwa asimetri komunikasi ini telah memungkinkan AS untuk mendominasi narasi perang dagang, karena Beijing mengandalkan liputan media pemerintah yang dikelola dengan cermat untuk sisi ceritanya, yang berjuang untuk melibatkan khalayak internasional.
Rintangan bagi pusat mesin propaganda birokrasi Tiongkok adalah kurangnya pemahaman masyarakat Barat, pembatasan cakupan untuk mengikuti garis resmi, dan prasangka yang ada tentang China.
[sumber: scmp]
(emka)