peristiwa-internasional

Perundingan Indonesia-Uni Eropa di Belgia Soal Energi

Senin, 16 Juli 2018 | 07:22 WIB
images_berita_2018_Jun_IMG-20180716-WA0013

Jakarta, Klikanggaran.com (16-07-2018) -  Indonesia bersama Uni Eropa telah melakukan Perundingan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) putaran ke-5 pada Jumat, 13 Juli 2018. Perundingan yang dilaksanakan di Brussels sejak tanggal 9 Juli 2018 tersebut bukan hanya mencakup perdagangan barang, namun juga jasa, serta investasi dan kerja sama lainnya.

"Kalau Indonesia mau maju, perlu bermitra dengan negara-negara maju. Mungkin perundingan kita dengan Uni Eropa ini akan melahirkan perjanjian perdagangan paling modern yang pernah kita lakukan, karena juga mencakup beberapa isu yang selama ini belum pernah kita negosiasikan (secara khusus)," ungkap Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, di Brussels (13/7).

Iman menuturkan, salah satu dari sekian isu tersebut, khusus adalah Energy and Raw Material (ERM). Di mana perundingan isu ERM dari pihak Indonesia dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (SAM ESDM) Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur, dan SAM ESDM Bidang Perencanaan Strategis.

Terkait isu ERM sendiri, ada beberapa hal yang dibahas, antara lain :

Pertama, secara umum Uni Eropa ingin mengamankan akses terhadap energi dan mineral dari Indonesia, termasuk bagaimana perlakuan penerapan bea keluar mineral. Pembahasan ini masih berlanjut, seiring dengan posisi Indonesia yang mengedepankan kedaulatan negara dalam pengelolaan sumber daya energi dan mineral.

"Terkait raw material, Indonesia masih memiliki semangat untuk meningkatkan nilai tambah, yang merupakan amanat undang-undang. Terkait export duty mineral, lingkup pembahasannya lintas Kementerian. Seperti ESDM, Perdagangan, Perindustrian, dan Keuangan," ungkap Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi, yang juga mengikuti perundingan di Brussels, Jumat (13/7).

Kedua, terkait pelaksanaan kegiatan usaha bidang energi. Uni Eropa sebenarnya memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di bidang energi di Indonesia. Sebelumnya, mereka menyangka jika proses usaha di Indonesia kurang memiliki kepastian.

"Kita sudah berubah, sudah fast decission making. Dibuktikan setidaknya 2 tahun terakhir, 186 perizinan kita potong. Sebagai contoh di hulu migas, proses yang selama ini take years, sekarang kita selesaikan hanya hitungan bulan. Kita cukup kompetitif dibanding negara lain, bisnis proses kita terus dipangkas. Pesan ini yang kita sampaikan," tambah SAM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo.

Uni Eropa juga sempat meminta blok migas yang belum laku saat lelang untuk dapat diberikan langsung kepada mereka. Namun, hal tersebut belum bisa dilakukan, mengingat aturan yang ada sekarang adalah mendorong perusahaan untuk kompetitif dalam melakukan usaha.

"Silahkan ikuti lelang, jika kompetitif dan bisa provide proposal yang paling bagus, tentu dapat diberikan (hak pengelolaannya). Pemerintah terus meningkatkan kemudahan dalam melakukan kegiatan usaha," tambah Prahoro.

Di bidang ketenagalistrikan juga dijelaskan mengenai peluang investasi pembangkit listrik yang sangat terbuka dan kepastian penyaluran listriknya melalui transmisi yang dikelola oleh PLN.

Prahoro juga menegaskan bahwa dengan menunjukkan kebijakan dan regulasi, termasuk perubahan dan kemudahan yang dilakukan, akan memperlihatkan posisi Indonesia dalam perundingan ERM tersebut.

"Itu sangat bermanfaat bagi Uni Eropa, sehingga akhirnya mereka menjadi tahu, dan dapat menyampaikan kembali penyempurnaan draft proposal ERM tersebut," tuturnya.

Ketiga, kedua belah pihak juga sepakat mendorong penerapan standar internasional dalam kegiatan usaha energi dan mineral, terutama terkait safety. Selanjutnya, juga disepakati berbagai kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi energi dan raw material, terutama terkait energi terbarukan dan efisiensi energi.

Halaman:

Terkini