peristiwa-daerah

Akun Facebook Penyebar Foto Ratna Machmud Dilaporkan ke Polda Sumsel

Jumat, 30 Oktober 2020 | 16:35 WIB
IMG-20201030-WA0076


Palembang,Klikanggaran.com - Tim Advokasi calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas nomor urut 1, Hj Ratna Machmud-Hj Suwarti (Ramah-Berarti),  mendatangi Polda Sumatera Selatan (Sumsel).


Tim Advokasi melaporkan akun facebook Ahmad Fadli yang dengan sengaja menyebarkan privasi pasien berupa foto Hj Ratna Machmud yang sedang dirawat disalah satu ruangan Rumah Sakit Muhamad Husien (RSMH) Palembang.


Laporan tersebut terregister dengan nomor Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTPL) nomor: STTPL/825/X/2020/SPKT.


Dalam laporannya, M Hidayat, selaku pelapor, melaporkan akun facebook Ahmad Fadli yang diduga telah melakukan tindak pidana UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 48 angka 2 tentang ITE.


"Foto yang disebar oleh akun facebook Ahmad Fadli ini merupakan privasi pasien yang tidak boleh dipublish tanpa seizin keluarga pasien, bahkan foto yang diupload ke facebook merupakan foto yang diambil dari layar monitor CCTV rumah sakit yang berada diruang khusus dimana selain petugas tidak ada yang bisa mengaksesnya. Pelaku dilaporkan karena melanggar pasal 32 UU ITE, untuk selanjutnya menunggu petunjuk dari Polda Sumsel," ujar M Hidayat di Palembang, Jumat (30-10).


Sementara itu, salah satu keluarga Ratna Machmud, Nazarudin, menuturkan bahwa pihaknya melaporkan akun facebook yang tanpa hak meyebarkan foto Calon Bupati Hj Ratna Machmud ke media sosial, dan foto itupun adalah foto layar monitor CCTV rumah sakit yang hanya bisa diakses pihak rumah sakit," kata Nazarudin.


Ketua Tim Advokasi Ratna Machmud-Suwarti, Gurmani, juga mengatakan pihaknya berharap Polda Sumsel dapat mengembangkan kasus ini sehingga semua yang terlibat dalam pencurian data dan foto  kliennya dapat terungkap.


"Kita laporkan akun facebook yang menyebarkannya, tapi kita minta Polda juga melakukan pengembangan siapa saja yang terlibat," tegasnya.


Sebab, kata dia, monitor CCTV rumah sakit yang diakui Humas RSMH hanya bisa diakses oleh petugas memperkuat dugaan adanya orang dalam yang terlibat.


Tags

Terkini