Batanghari,Klikanggaran.com - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batanghari, Rijaludin, menuding wartawan cuma minta duit.
Tudingan tersebut bermula ketika jurnalis Klikanggaran.com bermaksud mencari informasi terkait adanya dugaan perusahaan pertambangan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, yang tidak memiliki tenaga Kepala Teknis Tambang (KTT).
Melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp, Jurnalis klikanggaran.com meminta izin menghadap Kepala DPMPTSP, namun sangat disayangkan pesan singkat tersebut dibalasnya dengan kata-kata yang tidak sopan.
"Kiro2 apo tujuan ngadap, ujung2 itu jugo lah," tulis Rijaludin dalam WA nya
"Kondisi kami belum mungkin jok, mohon maaf, semua kegiatan dan anggaran rutin dipangkas habis, sampai kebongkotnyo," lanjutnya di aplikasi tersebut.
"Bukan maksud lain, kalau kawan-kawan kita ngadap, ketika saya dak bisa membantu saya juga dak enak," lanjut Rijaludin.
Tentu saja, sikap tersebut tidak elok ditunjukkan oleh seorang pejabat. Sebagai seorang pejabat semestinya di tanyakan terlebih dahulu tujuannya wartawan meminta izin menghadap.
Tentu maksud dan tujuannya akan dijelaskan oleh wartawan yang bersangkutan.
Apabila Pak Kepala tidak bisa menjelaskan, wartawan bisa diarahkan untuk meminta penjelasan kepada para Kabid maupun Kasi yang menangani persoalan tersebut.
Kenapa keberadaan dan izin KTT ini perlu dikonfirmasi kepada DPMPTSP?
Alasannya adalah sebab Kepala DPMPTSP mengoreksi dan menandatangani konsep surat izin/non izin atau surat penolakan KTT, yang kemudian akan diteruskan kepada SKPD Teknis.