peristiwa-daerah

Merinding! Penanganan PDP Corona di RS Siloam Silampari Diduga Janggal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:00 WIB
images (17)

”Setelah meninggal, anak almarhum diminta tandatangan surat pemakaman protokol Covid-19, tapi sekedar tandatangan dikasih copy,” kata Nun.


Pihak keluarga selanjutnya meminta agar almarhum dimakamkan di kampung halaman sehingga pihak rumah sakit dari gugus tugas dengan APD lengkap menghantar jenazah almarhum hanya sampai Muara Beliti, lalu putar balik ke Lubuklinggau.


”Hanya diantar setengah jalan, jadi yang memakamkan keluarga dengan APD seadanya, mereka balik lagi ke Linggau, alhamdulilahnya masyarakat setempat tidak ada penolakan,” tegasnya.


Nun melanjutkan, pihak keluarga sebenarnya sudah tahu hasil swab almarhum negatif, namun mereka menyayangkan pihak terkait tidak terbuka kepada keluarga.


Bahkan, Nun mengindikasikan persolan ini ditutup tutupi oleh pihak terkait, sebab mereka sulit mendapatkan hasil swab tes yang sebenarnya pihak keluarga sudah tahu.


”Kita merasa dipimpong, kita tanya ke RS SS, katanya di RSSA, dari RSSA katanya ke Dokter J, Kita tanya ke Dokter J katanya sudah dikembalikan ke RS SS, jadi dari A lempar ke B, B Lempar ke C dan C kembali lagi ke A, hingga akhirnya kami yang menjemput surat keterangan hasil swab itu ke RS SS kemarin tanggal 30,” terangnya.


Pihak keluarga meminta agar pihak RS SS dan pihak terkait memberikan klarifikasi secara terbuka dan memulihkan stigma negatif yang dialami pihak keluarga.


”Jangankan masyarakat, keluarga yang lain saja salaman dengan anak-anak almarhum pakai alas jilbab tangannya,” kata dia.


Dalam waktu dekat, kuasa hukum pihak keluarga akan melayangkan surat meminta klarifikasi pihak terkait penetapan PDP yang dianggap salah vonis tersebut. (*)


Halaman:

Tags

Terkini