Sementara itu, perwakilan Manajemen PT GBS, Edy Paris, saat dihubungi wartawan tak menampik kondisi tersebut. Edy mengakui tidak hanya pekerja harian lepas yang belum menerima gaji, pihaknya pun belum menerima haknya berupa gaji.
"Ya, kita tahu sendiri keadaan sekarang. Saat ini industri sawit sedang masa-masa sulit. Harga buah dan CPO turun. Sehingga perusahaan sawit bisa dikatakan sedang oleng," katanya.
Bahkan, lanjut Edy, di Kalimantan saja menurut informasi sudah banyak karyawan perusahaan perkebunan sawit yang dirumahkan.
"Kalau di Sumatera saya belum dengar, tapi kalau di Kalimantan saya dengar sudah banyak yang dirumahkan. Namun, alhamdulilah kalau manajemen perusahaan kita tetap komit. Tidak ada yang di-PHK atau dirumahkan. Ya, intinya kita sama-sama berdoalah agar keadaan ini bisa cepat selesai," cetusnya.
Saat ditanya kepastian pembayaran gaji, Edy mengatakan perusahaan akan membayar paling lambat pekan depan.
"Ya, insyaAllah paling lambat pekan depan akan kita realisasikan," ujarnya.
Tak lupa Edy juga berpesan agar para pekerja dapat berkonsultasi dengan atasannya masing-masing, seperti mandor dan asisten, agar bisa diberikan jalan keluarnya.