Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama; mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
“Dalam surat itu dari FIFA kita diminta untuk benchmarking. Jadi kita melihat perbandingan-perbandingan dari pelaksanaan liga di negara-negara lain yang sudah established dan mana yang kita bisa adopsi itu sebagai cara kita untuk menyelenggarakan liga. Di samping itu, monitoring terhadap apa yang sudah kita putuskan,” kata Menpora.
Baca Juga: Detik-detik Wajah Lesti Tertangkap Kamera Menatap Kosong di Mana Baby L di Sisinya Menangis
Menpora Apresiasi FIFA
Terkait sikap FIFA yang tidak menjatuhkan sanksi kepada sepakbola Indonesia akibat Tragedi Kanjuruhan, Menporamengapresiasi dukungan yang diberikan FIFA untuk transformasi sepak bola di tanah air.
“FIFA bertujuan baik, kalau saya lihat dari suratnya itu ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan tragedi Kanjuruhan agar tidak terulang lagi. Kita harus merespons niat baik FIFA sebagai international federation dari sepak bola,” ujarnya.**