(KLIKANGGARAN) --Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung harus puas menjadi finalis Kumamoto Masters Japan 2025 setelah dikalahkan unggulan Thailand Ratchanok Intanon dengan skor 16-21, 20-22 pada laga final, Minggu (16/11).
Kekalahan ini membuat Gregoria gagal mengulang hasil pertemuan terakhir di Kumamoto Masters 2024, ketika ia menang meyakinkan 21-14, 21-15.
Dalam pertandingan kali ini, Gregoria sebenarnya sempat memiliki momentum. Ia mampu mengejar ketertinggalan 16-20 menjadi 20-20 di gim kedua, namun tekanan di poin-poin krusial membuat kesempatan itu hilang.
Usai laga, Gregoria menjelaskan beberapa faktor penyebab kekalahan.
“Banyak hal positif yang bisa diambil, tetapi ini bukan hasil terbaik yang bisa saya raih. Di gim pertama saya punya kesempatan memimpin, namun terlepas,” ujar Gregoria.
Gregoria juga menilai Ratchanok tampil lebih stabil, disiplin, dan minim kesalahan dibanding pertemuan tahun lalu.
“Di gim kedua saya sudah mencoba keras mengejar sampai 20-20, tapi akhirnya harus mengakui keunggulan Ratchanok. Kredit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini,” lanjutnya.
Pebulutangkis 26 tahun itu mengakui bahwa kondisi fisiknya belum kembali ke performa terbaik setelah beberapa bulan terakhir dilalui dengan cukup berat.
“Turnamen Kumamoto bisa dibilang membawa keberuntungan, tidak menyangka bisa sejauh ini. Evaluasinya, kondisi fisik dan endurance perlu ditingkatkan lagi,” kata peraih perunggu Olimpiade Paris 2024 itu.
Meski gagal membawa pulang gelar, penampilan Gregoria tetap menuai apresiasi dari publik bulu tangkis tanah air karena kembali menembus final turnamen besar.
Hadiah Runner-Up