(KLIKANGGARAN) -- Ganda putra Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin tampil solid dan meyakinkan untuk memastikan tiket ke partai final Korea Masters 2025, setelah menumbangkan pasangan unggulan ketiga asal Amerika Serikat Zhi Yi Chen/Presley Smith dengan skor 21-15, 21-17, Sabtu (08/11), di Wonkwang University Cultural and Sports Center, Jeonbuk, Korea Selatan.
Kemenangan ini membawa pasangan yang akrab disapa RayJo itu mencatat pencapaian terbaik mereka di turnamen BWF World Tour Super 300, dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menembus babak puncak.
Nikolaus Joaquin mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka di semifinal adalah kesabaran dan fokus dalam menerapkan strategi menyerang tanpa terburu-buru.
Baca Juga: Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Makin Panas, Berdasarkan Survei, 80 Persen Publik Setuju
“Pertama-tama Puji Tuhan bisa bermain dengan lancar dan tidak ada cedera. Saya rasa kami bermain cukup baik dan lawan pun juga bermain sangat baik. Kami terus menerapkan pola menyerang seperti kemarin-kemarin,” ujar Joaquin.
“Kami tidak mau terburu-buru melakukan serangan. Kami bongkar dulu pertahanan mereka, dan setelah ada kesempatan baru kami menyerang. Itu yang jadi kunci kemenangan kami hari ini.”
Menurutnya, di gim kedua pasangan Indonesia sempat tertinggal, namun permainan servis Raymond dan kekuatan mental tim membuat mereka mampu membalikkan keadaan.
“Di game kedua sempat tertinggal dan Raymond tadi melakukan permainan servis dengan baik dan juga menguatkan pikiran agar rasa jangan mau kalahnya besar,” tambahnya.
Bagi Joaquin, lolos ke final menjadi pencapaian penting sekaligus motivasi tambahan.
“Pastinya senang, ini pertandingan Super 300 kedua kami dan bisa masuk ke babak final. Tapi masih ada satu step lagi, tanggung kan kalau bisa juara kenapa tidak,” katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, Raymond Indra menilai permainan mereka masih bisa ditingkatkan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
“Tadi kami inisiatif menyerang duluan, hanya di game kedua mungkin karena terlalu bersemangat untuk menyerang defense kami kurang tenang dan ada error di situ. Saya sendiri merasa mainnya belum keluar 100%,” ujarnya.