(KLIKANGGARAN)-- Ganda putra muda Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, melangkah ke partai final Korea Masters 2025 setelah menumbangkan pasangan unggulan ketiga asal Amerika Serikat, Chen Zhi Yi/Presley Smith, dengan skor 21-15, 21-17 di babak semifinal yang berlangsung Sabtu (8/11) di Wonkwang University Cultural and Sports Center, Jeonbuk, Korea Selatan.
Pasangan yang akrab disapa RayJo ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia di partai final Korea Masters 2025, setelah tunggal putri Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi gagal menembus partai final.
Pasangan yang akrab disapa RayJo tampil solid sejak awal laga. Mereka mampu mendominasi jalannya pertandingan lewat kombinasi permainan cepat di depan net dan serangan terarah yang sulit diantisipasi lawan.
Di gim pertama, RayJo tampil agresif dengan kontrol penuh atas tempo permainan dan unggul jauh 21-15. Gim kedua berjalan lebih ketat, terutama di poin-poin akhir ketika pasangan Amerika mencoba bangkit, namun RayJo berhasil menjaga fokus dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-17.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram PBSI @badminton.ina, federasi memberikan apresiasi atas performa gemilang RayJo.
“Final!! Mendapatkan perlawanan sengit di akhir game kedua, Raymond/Joaquin berhasil menutup laga dengan kemenangan. Menyala RayJo????????,” tulis PBSI.
Dengan hasil ini, Raymond/Joaquin melangkah ke final BWF World Tour Super 300 untuk pertama kalinya di musim 2025.
Mereka akan menghadapi wakil tuan rumah Lee Jong Min/Wang Chan, yang sukses melaju setelah mengalahkan sesama pasangan Korea di semifinal.
Jika menilik statistik, Lee/Wang saat ini berada di peringkat 234 dunia, jauh di bawah RayJo yang menempati posisi 37 dunia. Dari catatan performa musim 2025, pasangan Indonesia juga unggul signifikan dengan 39 kemenangan dan 5 kekalahan, sedangkan Lee/Wang mencatatkan 7 kemenangan dan 1 kekalahan.
Pertemuan final ini menjadi ajang pembuktian generasi baru ganda putra Indonesia untuk merebut gelar juara dan menambah poin penting menuju HSBC BWF World Tour Finals 2025 di Guangzhou.**